BLOG AL ISLAM
Kontributor
Doa Kedua Orang Tua dan Saudaranya file:///android_asset/html/index_sholeh2.html I Would like to sha
Arsip Blog
-
►
2011
(33)
- ► Januari 2011 (22)
- ► September 2011 (1)
-
►
2012
(132)
- ► April 2012 (1)
- ► Agustus 2012 (40)
- ► Oktober 2012 (54)
- ► November 2012 (4)
- ► Desember 2012 (3)
-
►
2013
(15)
- ► Maret 2013 (1)
-
►
2015
(53)
- ► Januari 2015 (45)
- ► April 2015 (1)
-
▼
2023
(2)
- ► Februari 2023 (1)
Live Traffic
Sejarah, Ternyata Maulid Nabi Berasal Dari Syiah Fatimiyah
Written By sumatrars on Jumat, 09 Januari 2015 | Januari 09, 2015
Jika kita menelusuri dalam kitab tarikh (sejarah), perayaan Maulid Nabi tidak kita temukan pada masa sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan empat Imam Madzhab (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad), padahal mereka adalah orang-orang yang sangat cinta dan mengagungkan Nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka adalah orang-orang yang paling paham mengenai sunnah Nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam dan paling semangat dalam mengikuti setiap ajaran beliau.
Perlu diketahui pula bahwa -menurut pakar sejarah yang terpercaya-, yang pertama kali mempelopori acara Maulid Nabi adalah Dinasti ‘Ubaidiyyun atau disebut juga Fatimiyyun (silsilah keturunannya disandarkan pada Fatimah). Sebagai buktinya adalah penjelasan berikut ini.
Al Maqriziy, seorang pakar sejarah mengatakan, “Para khalifah Fatimiyyun memiliki banyak perayaan sepanjang tahun. Ada perayaan tahun baru, hari ‘Asyura, maulid (hari kelahiran) Nabi, maulid Ali bin Abi Thalib, maulid Hasan dan Husain, maulid Fatimah al Zahra, maulid khalifah yang sedang berkuasa, perayaan malam pertama bulan Rajab, perayaan malam pertengahan bulan Rajab, perayaan malam pertama bulan Sya’ban, perayaan malam pertengahan bulan Rajab, perayaan malam pertama bulan Ramadhan, perayaan malam penutup Ramadhan, perayaan ‘Idul Fithri, perayaan ‘Idul Adha, perayaan ‘Idul Ghadir, perayaan musim dingin dan musim panas, perayaan malam Al Kholij, hari Nauruz (Tahun Baru Persia), hari Al Ghottos, hari Milad (Natal), hari Al Khomisul ‘Adas (3 hari sebelum paskah), dan hari Rukubaat.” (Al Mawa’izh wal I’tibar bi Dzikril Khutoti wal Atsar, 1/490. Dinukil dari Al Maulid, hal. 20 dan Al Bida’ Al Hawliyah, hal. 145-146)
Asy Syaikh Bakhit Al Muti’iy, mufti negeri Mesir dalam kitabnya Ahsanul Kalam (hal. 44) mengatakan bahwa yang pertama kali mengadakan enam perayaan maulid yaitu: perayaan Maulid (hari kelahiran) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maulid ‘Ali, maulid Fatimah, maulid Al Hasan, maulid Al Husain –radhiyallahu ‘anhum- dan maulid khalifah yang berkuasa saat itu yaitu Al Mu’izh Lidinillah (keturunan ‘Ubaidillah dari dinasti Fatimiyyun) pada tahun 362 H.
Begitu pula Asy Syaikh ‘Ali Mahfuzh dalam kitabnya Al Ibda’ fi Madhoril Ibtida’ (hal. 251) dan Al Ustadz ‘Ali Fikriy dalam Al Muhadhorot Al Fikriyah (hal. 84) juga mengatakan bahwa yang mengadakan perayaan Maulid pertama kali adalah ‘Ubaidiyyun (Fatimiyyun). (Dinukil dari Al Maulid, hal. 20)
Fatimiyyun yang Sebenarnya
Kebanyakan orang belum mengetahui siapakah Fatimiyyun atau ‘Ubaidiyyun. Seolah-olah Fatimiyyun ini adalah orang-orang sholeh dan punya i’tiqod baik untuk mengagungkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tetapi senyatanya tidak demikian. Banyak ulama menyatakan sesatnya mereka dan berusaha membongkar kesesatan mereka.
Al Qodhi Al Baqillaniy menulis kitab khusus untuk membantah Fatimiyyun yang beliau namakan “Kasyful Asror wa Hatkul Astar(Menyingkap rahasia dan mengoyak tirai)”. Dalam kitab tersebut, beliau membuka kedok Fatimiyyun dengan mengatakan, “Mereka adalah suatu kaum yang menampakkan pemahaman Rafidhah (Syi’ah) dan menyembunyikan kekufuran semata.”
Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni Ad Dimasqiy mengatakan, “Tidak disangsikan lagi, jika kita melihat pada sejarah kerajaan Fatimiyyun, kebanyakan dari raja (penguasa) mereka adalah orang-orang yang zholim, sering menerjang perkara yang haram, jauh dari melakukan perkara yang wajib, paling semangat dalam menampakkan bid’ah yang menyelisihi Al Kitab dan As Sunnah, dan menjadi pendukung orang munafik dan ahli bid’ah. Perlu diketahui, para ulama telah sepakat bahwa Daulah Bani Umayyah, Bani Al ‘Abbas (‘Abbasiyah) lebih dekat pada ajaran Allah dan Rasul-Nya, lebih berilmu, lebih unggul dalam keimanan daripada Daulah Fatimiyyun. Dua daulah tadi lebih sedikit berbuat bid’ah dan maksiat daripada Daulah Fatimiyyun. Begitu pula khalifah kedua daulah tadi lebih utama daripada Daulah Fatimiyyun.”
Beliau rahimahullah juga mengatakan, “Bani Fatimiyyun adalah di antara manusia yang paling fasik (banyak bermaksiat) dan paling kufur.” (Majmu’ Fatawa, 35/127)
Apakah Fathimiyyun Memiliki Nasab sampai Fatimah?
Bani Fatimiyyun atau ‘Ubaidiyyun juga menyatakan bahwa mereka memiliki nasab (silsilah keturunan) sampai Fatimah. Ini hanyalah suatu kedustaan. Tidak ada satu pun ulama yang menyatakan demikian.
Ahmad bin ‘Abdul Halim juga mengatakan dalam halaman yang sama, “Sudah diketahui bersama dan tidak bisa disangsikan lagi bahwa siapa yang menganggap mereka di atas keimanan dan ketakwaan atau menganggap mereka memiliki silsilah keturunan sampai Fatimah, sungguh ini adalah suatu anggapan tanpa dasar ilmu sama sekali. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.” (QS. Al Israa’: 36). Begitu juga Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali orang yang bersaksi pada kebenaran sedangkan mereka mengetahuinya.” (QS. Az Zukhruf: 86). Allah Ta’ala juga mengatakan saudara Yusuf (yang artinya), “Dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui.” (QS. Yusuf: 81). Perlu diketahui bahwa tidak ada satu pun ulama yang menyatakan benarnya silsilah keturunan mereka sampai pada Fatimah.”
Begitu pula Ibnu Khallikan mengatakan, “Para ulama peneliti nasab mengingkari klaim mereka dalam nasab [yang katanya sampai pada Fatimah].” (Wafayatul A’yan, 3/117-118)
Perhatikanlah pula perkataan Al Maqrizy di atas, begitu banyak perayaan yang dilakukan oleh Fatimiyyun dalam setahun, kurang lebih ada 25 perayaan. Bahkan lebih parah lagi mereka juga mengadakan perayaan hari raya orang Majusi dan Nashrani yaitu hari Nauruz (Tahun Baru Persia), hari Al Ghottos, hari Milad (Natal), dan hari Al Khomisul ‘Adas (perayaan tiga hari selelum Paskah). Ini pertanda bahwa mereka jauh dari Islam. Bahkan perayaan-perayaan maulid yang diadakan oleh Fatimiyyun tadi hanyalah untuk menarik banyak masa supaya mengikuti madzhab mereka. Jika kita menilik aqidah mereka, maka akan nampak bahwa mereka memiliki aqidah yang rusak dan mereka adalah pelopor dakwah Batiniyyah yang sesat. (Lihat Al Bida’ Al Hawliyah, 146, 158)
‘Abdullah At Tuwaijiriy mengatakan, “Al Qodhi Abu Bakr Al Baqillaniy dalam kitabnya ‘yang menyingkap rahasia dan mengoyak tirai Bani ‘Ubaidiyyun’, beliau menyebutkan bahwa Bani Fatimiyyun adalah keturunan Majusi. Cara beragama mereka lebih parah dari Yahudi dan Nashrani. Bahkan yang paling ekstrim di antara mereka mengklaim ‘Ali sebagai ilah (Tuhan yang disembah) atau ada sebagian mereka yang mengklaim ‘Ali memiliki kenabian. Sungguh Bani Fatimiyyun ini lebih kufur dari Yahudi dan Nashrani.
Al Qodhi Abu Ya’la dalam kitabnya Al Mu’tamad menjelaskan panjang lebar mengenai kemunafikan dan kekufuran Bani Fatimiyyun. Begitu pula Abu Hamid Al Ghozali membantah aqidah mereka dalam kitabnya Fadho-ihul Bathiniyyah (Mengungkap kesalahan aliran Batiniyyah).” (Al Bida’ Al Hawliyah, 142-143)
Inilah sejarah yang kelam dari Maulid Nabi. Namun, kebanyakan orang tidak mengetahui sejarah ini atau mungkin sengaja menyembunyikannya. Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan:
Pertama: Maulid Nabi tidak ada asal usulnya sama sekali dari salafush sholeh. Tidak kita temukan pada sahabat atau para tabi’in yang merayakannya, bahkan dari imam madzhab.
Kedua: Munculnya Maulid Nabi adalah pada masa Daulah Fatimiyyun sekitar abad tiga Hijriyah. Daulah Fatimiyyun sendiri dibinasakan oleh Shalahuddin Al Ayubi pada tahun 546 H.
Ketiga: Fatimiyyun memiliki banyak penyimpangan dalam masalah aqidah sampai aliran ekstrim di antara mereka mengaku Ali sebagai Tuhan. Fatimiyyun adalah orang-orang yang gemar berbuat bid’ah, maksiat dan jauh dari ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya.
Keempat: Merayakan Maulid Nabi berarti telah mengikuti Daulah Fatimiyyun yang pertama kali memunculkan perayaan maulid. Dan ini berarti telah ikut-ikutan dalam tradisi orang yang jauh dari Islam, senang berbuat sesuatu yang tidak ada tuntunannya, telah menyerupai di antara orang yang paling fasiq dan paling kufur. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ [1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)
Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang memberi taufik.
Article : Blog Al-Islam
Back to Top
Biografi Imam Abu Daud
Written By sumatrars on Minggu, 28 September 2014 | September 28, 2014
Transcribed on : 25/07/2014
Alhamdulillah, kita memuji dan bersyukur kepada Allah Rabb sekalian alam. Sholawat dan salam bagi nabi utusan-Nya Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari berbangkit.
Allah ta’ala telah menjamin akan terjaganya al-Qur’an, maka terjaga pula sunnah nabi-Nya yang menjadi penjelas al-Qur’an, sehingga tidak akan tersesat manusia bila berpegang kepada keduanya, keduanya adalah wahyu yang takkan lengkap salah satunya tanpa yang satunya, keduanya ibarat sayap bagi burung.
Allah ta’ala telah menciptakan manusia yang berkhitmat kepada-Nya dan sunnah Nabi-Nya, mereka menjaga sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan meriwayatkan, menuliskan, mengajarkan, membersihkannya dari yang palsu dan dhaif, sebuah usaha yang tidak pernah terjadi kecuali pada umat ini.
Salah satu dari mereka adalah Imam Abu Daud penulis kitab sunan, nama lengkap beliau adalah Sulaiman bin ‘Imron bin Al Asy’ats bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin ‘Amr bin ‘imron Al Azdy As Sajistaany.
Beliau adalah salah satu murid Imam ahlus Sunnah Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Ishaq bin Rahuyah, beliau adalah guru dari Imam at-Tirmidzi dan Imam an-Nasa’i serta nama lainnya.
Para ulama telah sepakat akan keilmuan dan keutamaannya, Imam Baihaqi asy-Syafi’i berkata: “Abu Daud termasuk salah satu imam dunia dalam ilmu dan fiqih” dan Imam an-Nawawy asy-Syafi’i berkata: “Para ulama telah sepakat memuji Abu Daud dan mensifatinya dengan ilmu yang banyak, kekuatan (hafalan), wara’, agama (keshalehan) dan kuat pemahamannya dalam hadits dan yang lainnya”
Beliau adaiah imam dari imam-imam Ahlu Sunnah wal Jamaah yang hidup di Bashrah, kota berkembangnya kelompok Qadariyah, pemikiran Khawarij, Mu’tazilah, Murjiah, Syi’ah Rafidhah, Jahmiyah dan lain-lainnya. Tetapi walaupun demikian Beliau tetap dalam keistiqamahan diatas Sunnah, dan membantah sekte-sekte tersebut dalam kitab khusus atau dapat dilihat dalam kitabnya yang fenomenal as-Sunan.
Silahkan nikmati eBook ini dan temukan biografi beliau rahimahullah mulai beliau lahir, perjalanan beliau menuntut ilmu, guru dan muridnya, pujian ulama kepadanya, hingga wafat beliau, semoga Allah ta’ala menerima amalnya dan amal kita dan memasukkan kita semua kedalam surga-Nya, amin…
Download: |
Article : Blog Al-Islam
Back to Top
Masjid Pertama di Muka Bumi
Written By sumatrars on Minggu, 20 Juli 2014 | Juli 20, 2014
Pertanyaan:
Masjid apakah yang pertama kali ada di muka bumi?
Jawaban:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, “Masjid apakah yang pertama kali ada di muka bumi?”
قَالَ: اَلْمَسْجِدُ الْحَرَامُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Masjidil Haram.”
“Kemudian apa lagi?”
قَالَ: اَلْمَسْجِدُ اْلأَقْصَى
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Masjid al-Aqsha.”
Beliau ditanya lagi, “Berapa jarak antara keduanya?”
قَالَ: أَرْبَعُوْنَ عَامًا
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Empat puluh tahun.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Sumber: Fatawa Rasulullah: Anda Bertanya Rasulullah Menjawab, Tahqiq dan Ta’liq oleh Syaikh Qasim ar-Rifa’i, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Pustaka As-Sunnah, Cetakan Ke-1, 2008.
Copied from the source article: www.konsultasisyariah.com
Posted by : Blog Al-Islam
Daftar Artikel
Angkatan Laut Pertama Ummat Islam
Written By sumatrars on Jumat, 21 Februari 2014 | Februari 21, 2014
Suatu hari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam beristirahat siang di rumah Ummu Haram binti Malhan. Tiba-tiba beliau terjaga sambil tertawa. Tak ayal lagi, sikap beliau ini mengejutkan Ummu Haram, sehingga beliau bertanya: “Wahai Rasulullah,apa yang menyebabkan engkau tertawa?”.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menjawab:
نَاسٌ مِنْ أُمَّتِي عُرِضُوا عَلَيَّ غُزَاةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ، يَرْكَبُونَ ثَبَجَ هَذَا البَحْرِ مُلُوكًا عَلَى الأَسِرَّةِ
“Aku diperlihatkan sekelompok ummatku yang sedang berjuang di jalan Allah dengan menaiki ombak laut ( dengan perahu). Mereka begitu gagah perkasa bak para raja yang sedang duduk-duduk di atas singgasananya“.
Mendengar penjelasan ini Ummu Haram tertarik dan segera berkata: “Ya Rasulullah, doakan aku agar Allah menjadikanku bagian dari pasukan tersebut”. Rasulullah mengabulkan permohonan Ummu Haram tersebut, dan selanjutnya beliau meneruskan istirahat siangnya.
Tidak selang berapa lama, kembali lagi beliau terjaga sambil tertawa. Sikap beliau ini kembali menarik perhatian Ummu Haram, sehingga beliau bertanya: Wahai Rasulullah, apa yang menyebabkan engkau tertawa?
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menjawab:
نَاسٌ مِنْ أُمَّتِي عُرِضُوا عَلَيَّ غُزَاةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ، يَرْكَبُونَ ثَبَجَ هَذَا البَحْرِ مُلُوكًا عَلَى الأَسِرَّةِ
“Aku diperlihatkan sekelompok ummatku yang sedang berjuang di jalan Allah dengan menaiki ombak laut ( dengan perahu). Mereka begitu gagah perkasa bak para raja yang sedang duduk-duduk di atas singgasananya”
Kembali lagi Ummu Haram memohon agar beliau berdoa agar ia dijadikan bagian dari pasukan tersebut. Kembali lagi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengabulkan permohonannya, dan beliau bersabda:
أَنْتِ مِنَ الأَوَّلِينَ
“Engkau termasuk orang pertama yang ikut serta pada pasukan tersebut”
Apa yang dikabarkan oleh Rasulullah shallahu alaihi wa sallam ini benar-benar terwujud. Pada zaman khalifah Utsman bin Affan, sahabat Mu’awiyyahradhiallahu’anhu membentuk satu kesatuan pasukan laut dan misi pertama mereka adalah menyerang negeri Qubrus (Siprus). Dan setiba di pantai Siprus, Ummu Haram terjatuh dari tunggangannya dan menjadi pejuang pertama yang gugur syahid di sana.
Kisah ini diriwayatkan oleh Al Bukhari (2894) dan Muslim (1912) dalam Shahihain.
Sumber Artikel : Muslim.Or.Id
Detik-Detik Menjelang Nabi Muhammad SAW Wafat
Detik-Detik Menjelang
Nabi Muhammad SAW Wafat
Disalin / Tulis Ulang : Rachmat MachmudNama dan Nasab Rasulullah S.A.W
Written By sumatrars on Senin, 22 Oktober 2012 | Oktober 22, 2012
- Muhammad
- Ahmad
- Al Mahi
- Al ‘Aqib
- Al Hasyir
- Al Muqaffi
- Nabiyyur Rahmah
- Nabiyyut Taubah
- Khataman Nabiyyin
- Abdullah
- Rasul
- Nabi
- Ummiy
- Syaahid
- Mubasyir
- Da’i ilallah bi idznihi
- Sirajun Munir
- Ra’ufur Rahim
- Mudzakkir
- Allah juga menjadikannya sebagai Rahmah, Ni’mah, dan Haadi“
Kisah Nabi Zulkifli AS-Nabi yang Tidak Terlena Kemewahan
Written By sumatrars on Selasa, 16 Oktober 2012 | Oktober 16, 2012
Seseorang yang telah ditentukan oleh Allah SWT untuk menjadi nabi dan rasul adalah hamba yang terbaik, sabar dan saleh. Tersebutlah nama Nabi Zulkifli ‘alaihis salam di antaranya. Ayah Nabi Zulkifli bernama Nabi Ayyub ‘alaihis salam. Ibunya bernama Rahmah.
Dengan demikian, Nabi Zulkifli masih terhitung cucu Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Sebetulnya nama asli Nabi Zulkifli ialah Basyar. Namun karena ia selalu mampu memegang amanat dan janji, maka dijuluki Zulkifli. Secara sederhana, Zulkifli berarti orang yang sanggup.
Sikap dan pendiriannya tidak mudah goyah. Emosinya benar-benar terkontrol secara baik. Saat ditimpa cobaan dan mendapat masalah, ia pun menerimanya secara sabar, tanpa mau mengeluh atau cerita ke orang lain. Ia lebih suka curhat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kisah Nabi Isa as-Menghidupkan orang yang Sudah lama Mati
Written By sumatrars on Senin, 15 Oktober 2012 | Oktober 15, 2012
Kisah Nabi Isa ‘alaihis salam; Nabi yang Lahir di Bawah Pohon Kurma
Kisah Nabi Isa ‘alaihis salam; Nabi yang Lahir di Bawah Pohon Kurma
Sejarah, Kemungkaran-kemungkaran dalam maulid nabi (1/2)
Category : Sejarah,Tarikh,Aqidah,Manhaj Source article: Abunamirah.Wordpress.com Oleh: al Ustadz Abu Mu’awiyyah Hammad Hafizhahullahu ...