?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ
Kisah Nabi Isa ‘alaihis salam; Menghidupkan Orang yang Sudah
Lama Mati
Disalin / Tulis Ulang Rachmat Machmud
Setiap nabi dan rasul dianugerahi mukjizat yang berbeda-beda
oleh Allah SWT. Mukjizat adalah kejadian luar biasa untuk membuktikan kenabian
dan kerasulan seseorang. Mukjizat yang diperlihatkan nabi dan rasul umumnya
disesuaikan dengan kondisi umat pada zamannya. Pada masa Nabi Isa ’alaihis
salam, masyarakat Bani Israil sedang dilanda penyakit materialis. Segala
sesuatunya serba dinilai dengan uang, emas dan harta benda. Urusan dunia selalu
dinomor satukan, sementara menyangkut keimanan, keagamaan dan bekal akhirat
diabaikan.
Nabi Isa mendapat tugas utama untuk mendidik ruhani dan
tauhid kepada umatnya yang senang membantah. Karena itu ia diberi beragam
mukjizat dan keistimewaan oleh Allah SWT untuk menopang perjuangan dakwahnya.
Mukjizat yang paling awal terjadi ketika ia masih bayi, bahkan sesaat setelah
dilahirkan. Waktu itu ia sudah bisa berbicara secara lancar dengan manusia
dewasa. Ia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan masyarakatnya.
Hal tersebut terkait dengan pelecehan dan fitnah yang
dialamatkan kepada Ibunya, yakni Siti Maryam. Mereka menuduh Ibu Nabi Isa
seorang pelacur dan wanita murahan. Sebab, Ibunya tidak pernah menikah dan
tidak mempunyai suami, tetapi bisa hamil dan melahirkan seorang bayi. Dengan
tegas Nabi Isa menyatakan bahwa Ibunya tidak pernah bersalah. Ibunya termasuk
perempuan baik, saleh, suci, dan berasal dari keturunan terpandang yang
diberkahi Allah SWT.
Membuat Burung dari Tanah
Kaum Nabi Isa yang pandai berdebat sangat mengingkari adanya
ruh dan hari kebangkitan. Oleh karena itu, mereka meminta Nabi Isa untuk
menghidupkan orang yang sudah lama mati. Nabi Isa menyanggupinya untuk
meyakinkan mereka yang terlampau mengagung-agungkan akal pikiran. Mereka
kemudian beramai-ramai menunjukkan sebuah kuburan tua yang tidak jauh dari
tempat tinggalnya.
”Putra Maryam, kalau kamu memang benar utusan Tuhan, coba
hidupkan orang ini! Seperti kami ketahui, tubuh orang ini sudah ditimbun tanah
beberapa tahun lalu. Rambut dan dagingnya kami yakin sudah habis dimakan
cacing. Tulang-tulangnya sudah terlepas dan hancur berantakan,” tantang salah
seorang pemimpin Bani Israil, tangannya mengarah ke kuburan.
”Kamu jangan harap bermimpi di siang bolong, wahai Isa! Jika
kamu bisa, kami baru percaya kepada dirimu dan Tuhanmu,” celetuk yang lainnya
dengan nada sinis sembari berkacak pinggang. Kawan-kawannya memberi dukungan
melalui isyarat bahasa tubuhnya.
”Baiklah, akan saya bangunkan orang ini atas izin Allah
SWT,” jawab Nabi Isa, terlihat tenang.
Nabi Isa langsung bermunajat kepada Allah SWT. Usai berdoa,
Nabi Isa mendekati kuburan, lalu mengarahkan kedua tangannya. Ia
memangil-manggil penghuni kubur. Seketika orang yang sudah mati itu hidup
kembali. Jasad dan anggota tubuhnya tetap utuh dan masih lengkap, sama seperti
dulu ketika ia hidup. Ia bisa berbicara dengan orang-orang yang hadir, terutama
dengan Nabi Isa.
”Apa kalian sudah percaya dengan adanya hari kebangkitan
atau hari akhir?” tanya Nabi Isa.
Orang-orang Bani Israil tidak ada yang berani bersuara.
Mereka serempak bungkam. Mereka masih kaget melihat peristiwa yang baru saja
dilihatnya. Seakan-akan mereka disergap perasaan percaya dan tidak percaya.
”Kami masih belum percaya dengan kenabianmu. Coba tunjukkan
kehebatanmu yang lain!” pinta seseorang lainnya, suaranya setengah berteriak.
”Apa lagi yang ingin kalian minta?” tukas Nabi Isa.
”Perlihatkan kepada kami cara membuat burung hidup dari
tanah liat.”
Nabi Isa kembali berdoa kepada Allah SWT. Selang beberapa
menit, ia mengambil tanah liat yang ada di sekitarnya. Tanah itu dibuat seperti
burung, lalu ditiup dan jadilah burung yang bebas terbang ke sana kemari.
”Ini bukti bahwa ruh itu ada pada setiap makhluk hidup.
Sudahkah ini menunjukkan bahwa Allah SWT Maha Kuasa?” ucap Nabi Isa.
”Kami masih belum percaya kepadamu. Itu semua hanya permainan
sihirmu. Dasar pembohong!” cetus masyarakat, lantas berbarengan meninggalkan
Nabi Isa.
Menurunkan Makanan dari Langit
Pada satu kesempatan Nabi Isa sedang berkumpul bersama para
pengikutnya di tempat ibadah. Mereka meminta Nabi Isa supaya menurunkan makanan
dan minuman dari langit. Secara kebetulan, orang-orang yang tidak percaya
dengan kenabian Isa mengetahui permintaan itu. Rupanya mereka ingin membuktikan
sendiri secara kasat mata kehebatan Nabi Isa. Akhirnya mereka meminta izin ikut
bergabung dengan umat Nabi Isa.
Nabi Isa berdiri, lalu melangkahkan kakinya. Ia meletakkan
tangan kanannya di atas tangan kirinya, kemudian menundukkan kepala untuk
memulai bermunajat.
”Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu
hidangan dari langit.”
Saking khusu’nya berdoa, sampai-sampai ia menangis dan
air matanya memasahi jenggotnya yang panjang. Seketika turunlah makanan besar
dari celah dua awan: satu awan di atasnya, satu awan di bawahnya.
Saat itu
orang-orang melihatnya penuh takjub. Nabi Isa melanjutkan doanya,
“Ya Allah
Tuhan kami, jadikanlah makanan ini sebagai rahmat dan jangan menjadi fitnah
bagi kami.”
Makanan dari langit itu turun di hadapan Nabi Isa. Aroma dan
baunya sangat harum, menggoda lidah siapa saja untuk segera menyantapnya. Nabi Isa
tersungkur dalam keadaan sujud syukur yang diikuti oleh umatnya.
Setelah itu
mereka makan bersama. Bahkan orang-orang yang semula tidak percaya dengan Nabi
Isa langsung meyakini ajaran-ajarannya. Sementara bagi pengikut Nabi Isa,
mukjizat ini semakin mempertebal keimanannya kepada Allah SWT. Dikisahkan,
makanan itu tidak habis-habis, meski dimakan oleh ribuan orang.
Nabi Isa Dituduh Tukang Tipu
Pakaian sehari-hari yang dikenakan Nabi Isa terbuat dari
bahan wol murah. Penampilannya sungguh sederhana, bersahaja, namun tidak
membuatnya minder. Hal ini tidak seperti umumnya warga Yahudi pada masa itu
yang senang bermewah-mewahan. Tetapi jangan dikira, ujung bajunya itu jika
disentuh orang yang sakit, maka orang itu akan sembuh.
Penderita kusta atau
lepra, penyakit belang atau yang mengidap penyakit kronis lainnya, seketika
bisa sembuh bila tersentuh baju Nabi Isa. Bahkan jika Nabi Isa meletakkan
tangannya di atas mata orang yang buta, maka orang itu langsung dapat melihat
keindahan dunia.
Mukjizat lain yang dimiliki Nabi Isa adalah melihat sesuatu
yang gaib. Penglihatannya sanggup menembus benda yang tidak bisa disaksikan
kebanyakan mata orang biasa.
Mata batinnya sangat tajam dan panca inderanya
sungguh peka. Misalnya Nabi Isa mampu melihat makanan, minuman dan
barang-barang yang disimpan di dalam rumah yang pintunya tertutup.
Padahal ia
hanya melihatnya dari luar, tanpa terlebih dahulu masuk atau mendapat bocoran
dari seseorang maupun pengikutnya. Ternyata yang ditebak dan dikatakan Nabi Isa
benar adanya, sesuai dengan isi rumah.
Bagi orang yang tidak senang dengan Nabi Isa, tentu
menganggap Nabi Isa memiliki peliharaan jin atau makhluk gaib sejenisnya yang
bisa diperintah semaunya.
Tetapi Nabi Isa maupun para pengikutnya tidak mau
menanggapi pernyataan atau komentar murahan seperti itu. Nabi Isa tetap sabar.
Ia menyadari, nabi dan rasul sebelum dirinya pun sering mendapat fitnah dan
perlakuan kurang baik. Selain itu, ia tahu, para pejuang pendahulunya kerap
dikatakan tukang sihir, tukang sulap, tukang tipu, atau pembohong kendati oleh
masyarakatnya sendiri.***
Kisah Nabi Isa ‘alaihis salam; Nabi yang Lahir di Bawah Pohon Kurma
??ْ?َ?ْ?ُ ?ِ?َّ?ِ ?َ?ِّ
??ْ?َٰ?َ?ِ??
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Posting Komentar