Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

BLOG AL ISLAM

Diberdayakan oleh Blogger.

Doa Kedua Orang Tua dan Saudaranya file:///android_asset/html/index_sholeh2.html I Would like to sha

Arsip Blog

Twitter

twitter
Latest Post

Hadits Palsu 30 Keutamaan Shalat Tarawih

Written By sumatrars on Selasa, 14 Agustus 2012 | Agustus 14, 2012

Hadits Palsu 30 Keutamaan Shalat Tarawih

Diantara sunnah-sunnah yang dituntunkan oleh syariat kita pada bulan Ramadhan adalah shalat Tarawih. Hadits-hadits Nabi yang mulia telah banyak yang menerangkan tentang keutamaan shalat tesebut.

Berkaitan dengan hal itu, terdapat sebuah hadits yang masyhur, khususnya di Indonesia, yaitu “30 keutamaan shalat tarawih” atau “keutamaan shalat tarawih per malam”. Apakah hadits itu shahih ? Bolehkah kita menyampaikannya di tengah-tengah kaum muslimin? Berikut ini sedikit bahasan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Teks hadits

عن علي بن ابي طالب رضي الله تعالى عنه أنه قال : ” سئل النبي عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح فى شهر رمضان فقال
يخرج المؤمن ذنبه فى اول ليلة كيوم ولدته أمه
وفى الليلة الثانية يغفر له وللأبوية ان كانا مؤمنين
وفى الليلة الثالثة ينادى ملك من تحت العرش؛ استأنف العمل غفر الله ماتقدم من ذنبك
وفى الليلة الرابعة له من الاجر مثل قراءة التوراه والانجيل والزابور والفرقان
وفى الليلة الخامسة أعطاه الله تعالى مثل من صلى في المسجد الحرام ومسجد المدينة والمسجد الاقصى
وفى الليلة السادسة اعطاه الله تعالى ثواب من طاف بالبيت المعمور ويستغفر له كل حجر ومدر
وفى الليلة السابعة فكأنما أدرك موسى عليه السلام ونصره على فرعون وهامان
وفى الليلة الثامنة أعطاه الله تعالى ما أعطى ابراهيم عليه السلام
وفى الليلة التاسعة فكأنما عبد الله تعالى عبادة النبى عليه الصلاة والسلام
وفى الليلة العاشرة يرزقة الله تعالى خير الدنيا والآخرة
وفى الليلة الحادية عشر يخرج من الدنيا كيوم ولد من بطن أمه
وفى الليلة الثانية عشر جاء يوم القيامة ووجهه كالقمر ليلة البدر
وفى الليلة الثالثة عشر جاء يوم القيامة آمنا من كل سوء
وفى الليلة الرابعة عشر جاءت الملائكة يشهدون له أنه قد صلى التراويح فلا يحاسبه الله يوم القيامة
وفى الليلة الخامسة عشر تصلى عليه الملائكة وحملة العرش والكرسى
وفى الليلة السادسة عشر كتب الله له براءة النجاة من النار وبراءة الدخول فى الجنة
وفى الليلة السابعة عشر يعطى مثل ثواب الأنبياء
وفى الليلة الثامنة عشر نادى الملك ياعبدالله أن رضى عنك وعن والديك
وفى الليلة التاسعة عشر يرفع الله درجاته فى الفردوس
وفى الليلة العشرين يعطى ثواب الشهداء والصالحين
وفى الليلة الحادية والعشرين بنى الله له بيتا فى الجنة من النور
وفى الليلة الثانية والعشرين جاء يوم القيامة آمنا من كل غم وهم
وفى الليلة الثالثة والعشرين بنى الله له مدينة فى الجنة
وفى الليلة الرابعة والعشرين كان له اربعه وعشرون دعوة مستجابة
وفى الليلة الخامسة والعشرين يرفع الله تعالى عنه عذاب القبر
وفى الليلة السادسة والعشرين يرفع الله له ثوابه أربعين عاما
وفى الليلة السابعة والعشرين جاز يوم القيامة على السراط كالبرق الخاطف
وفى الليلة الثامنة والعشرين يرفع الله له ألف درجة فى الجنة
وفى الليلة التاسعة والعشرين اعطاه الله ثواب الف حجة مقبولة
وفى الليلة الثلاثين يقول الله : ياعبدى كل من ثمار الجنة واغتسل من مياه السلسبيل واشرب من الكوثرأنا ربك وأنت عبدى”

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang keutamaan Shalat Tarawih pada Bulan Ramadhan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

  • Di malam pertama, Orang mukmin keluar dari dosanya , seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.

  • Di malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.

  • Di malam ketiga, seorang malaikat berseru di bawah Arsy: ‘Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat.’

  • Di malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan.

  • Di malam kelima, Allah Ta’ala memberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjid al-Haram, masjid Madinah, dan Masjid al-Aqsha.

  • Di malam keenam, Allah Ta’ala memberikan pahala orang yang ber-thawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

  • Di malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa ‘alaihissalam dan kemenangannya atas Firaun dan Haman.

  • Di malam kedelapan, Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

  • Di malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allah Ta’ala sebagaimana ibadah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

  • Di malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.

  • Di malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

  • Di malam kedua belas, ia datang pada hari kiamat dengan wajah bagaikan bulan di malam purnama.

  • Di malam ketigabelas, ia datang di hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

  • Di malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.

  • Di malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para pemikul Arsy dan Kursi.

  • Di malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.

  • Di malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.

  • Di malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, ‘Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.’

  • Di malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajatnya dalam surga Firdaus.

  • Di malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).

  • Di malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya gedung dari cahaya.

  • Di malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

  • Di malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.

  • Di malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.

  • Di malam kedua puluh lima, Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.

  • Di malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.

  • Di malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

  • Di malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.

  • Di malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.

  • Di malam ketiga puluh, Allah ber firman : ‘Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.’

Hadits ini disebutkan oleh Syaikh al-Khubawi dalam kitab Durrotun Nashihiin, hal. 16 – 17.

Indikasi-indikasi kepalsuan hadits

Perlu diketahui bahwasanya hadits yang munkar dan palsu membuat hati penuntut ilmu menjadi geli dan mengingkarinya. Rabi’ bin Hutsaim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya hadits itu memiliki cahaya seperti cayaha di siang hari, sehingga engkau dapat melihatnya. Dan memiliki kegelapan seperti gelapnya malam, sehingga engkau mengingkarinya.”1

Berikut ini beberapa indikasi atas palsunya hadits tersebut:

  • Pahala yang terlalu besar untuk amalan yang sederhana. Banyak keutamaan-keutamaan yang terdapat dalam hadits di atas termasuk dalam kejanggalan jenis ini, misalkan pada lafadz “Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.

  • Bahkan, yang lebih parah adalah seseorang bisa mendapatkan pahala sebanding dengan pahala para Nabi (keutamaan shalat tarawih malam ke-17). Hal tersebut mustahil terjadi, karena sebanyak apapun amalan ibadah manusia biasa, tentu dia tidak akan mampu menyamai pahala Nabi. Nubuwah merupakan pilihan dari Allah semata. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al Hajj [22] : 75)2

  • Tidak terdapat dalam kitab-kitab hadits yang mu’tamad. Hadits tentang 30 keutamaan shalat tarawih di atas, tidak terdapat dalam kitab-kitab hadits yang mu’tamad. DR. Lutfi Fathullah mengatakan, “Jika seseorang mencari hadits tersebut di kitab-kitab referensi hadits, niscaya tidak akan menemukannya.” Hal tersebut mengindikasikan bahwa hadits tersebut adalah hadits palsu.3

Pendapat para ulama dan penuntut ilmu

Lebih jauh lagi, apabila kita memperhatikan perkataan para ulama tentang hadits itu, tentu akan kita dapati mereka menganggapnya hadits palsu.

Al-Lajnah ad-Da’imah pernah ditanya tentang hadits tersebut, kemudian mereka menjawab,

كلا الحديثين لا أصل له، بل هما من الأحاديث المكذوبة على رسول الله صلى الله عليه وسلم

“Hadits tersebut adalah hadits yang tidak ada sumbernya (laa ashla lahu). Bahkan, hadits tersebut merupakan kebohongan atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”4

Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan DR. Lutfi Fathullah, dimana disertasi beliau meneliti kitab Durratun Nashihin. Beliau mengatakan:

Ada sekitar 30 persen hadits palsu dalam kitab Durratun Nashihin. Diantaranya adalah hadits tentang fadhilah atau keutaman shalat tarawih, (yaitu) dari Ali radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallaam ditanya tentang keutamaan shalat tarawih, (lalu beliau bersabda) malam pertama pahalanya sekian, malam kedua sekian, dan sampai malam ketiga puluh.

Hadits tersebut tidak masuk akal. Selain itu, jika seseorang mencari hadits tersebut di kitab-kitab referensi hadits, niscaya tidak akan menemukannya.5

Sibukkan diri dengan yang Shahih

Setelah mengetahui lemahnya hadits tersebut, maka hendaklah para penulis dan penceramah meninggalkannya, karena dikhawatirkan akan masuk dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits mutawatir :

من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار

Barangsiapa yang berdusta atas nama saya dengan sengaja, maka hendaknya dia bersiap-siap mengambil tempat di Neraka

Hendaklah mereka mencukupkan diri dengan hadits-hadits yang tsabit dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Para ulama kita mengatakan:

في صحيح الحديث شغل عن سقيمه

“Dalam hadits yang shahih terdapat kesibukan dari hadits yang lemah”6

Diantara Keutamaan Shalat Tarawih dari Hadits yang Shahih7

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).

Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh Imam Nawawi (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 6:39)

Selain itu, beliau beliau juga pernah mengumpulkan keluarga dan para shahabatnya. Lalu beliau bersabda,

مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh” (HR. An-Nasai dan selainnya, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Irwa’ no. 447)

Semoga Allah selalu melimpahkan karunai-Nya kepada kita semua, dan menjaga lisan-lisan kita dari perkataan dusta, apalagi berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Wallahu a’lam.

Catatan Kaki

1al-Maudhuu’aat 605, Ibnul Jauzi rahimahullah

2Lihat al-Manaarul Muniif hal. 55 – 105, karya Ibnul Qoyyim rahimahullah.

3Lihat Hadits-hadits Lemah dan Palsu dalam Kitab Durrotun Nashihiin, karya DR. Ahmad Luthfi Fathullah; dan http:/majalah.hidayatullah.com/?p=1490

4Fatwa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts Wal Ifta no. 8050, juz 4, hal 476-480. Ditanda tangani oleh Syaikh Abdul Azin bin Baaz sebagai ketua, Syaikh Abdurrazaq Afifi sebagai wakil, Syaikh Abdullah Ghuddayan sebagai anggota dan Syaikh Abdullah bin Qu’ud sebagai anggota.

6al-Jaami’ li Akhlaaqir Raawi wa Adaabis Saami’ 1524, al-Khatiib al-Baghdaadi rahimahullah

Daftar Artikel

?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ

Qunut Witir Setelah Pertengahan Ramadhan

Kategori : Bahasan Utama

Berkenaan dengan anjuran sebagian orang mengenai qunut witir setelah pertengahan Ramadhan, dalam artikel ini kami sengaja menghadirkan pembahasan mengenai kapan waktu membaca qunut witir. Apakah boleh sepanjang tahun? Ataukah khusus hanya setelah pertengahan Ramadhan?

Tentang waktu pelaksanaan qunut witir ada beberapa pendapat di antara para ulama.

Pertama: Hukum qunut witir itu makruh. Inilah pendapat ulama Malikiyah. Alasannya, tidak ada sunnah (tuntunan) dalam hal ini. Yang ada, qunut hanyalah pada shalat Shubuh saat nawazil.

Kedua: Qunut witir disunnahkan ketika separuh akhir dari bulan Ramadhan saja. Inilah pendapat yang masyhur dalam madzhab Syafi’iyah dan ada perkataan dari Imam Ahmad mengenai hal ini. Ketika Abu Daud menanyakan pada Imam Ahmad, “Apakah qunut itu sepanjang?”. “Jika engkau mau”. Abu Daud bertanya lagi, “Apa pendapat yang engkau pilih?” Jawab Imam Ahmad, “Adapun saya tidaklah berqunut kecuali setelah pertengahan  Ramadhan. Namun jika aku bermakmum di belakang imam lain dan ia berqunut, maka aku pun mengikutinya.” (Masail Ahmad li Abi Daud, 66). Mereka pun berdalil tentang riwayat dari Ibnu ‘Umar, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan sanad shahih (Al Mushannaf, 2: 98)

Ketiga: Disunnahkan pada bulan Ramadhan saja tidak pada bulan lainnya. Inilah pendapat ulama Malikiyah dan Syafi’iyah.

Keempat: Qunut witir disunnahkan dibaca setiap malam sepanjang  tahun. Inilah pendapat Ibnu Mas’ud dan Ibrahim An Nakho’i. Pendapat ini dianut oleh Hanafiyah, salah satu pendapat Syafi’iyah.

Di antara dalilnya:

1. Al Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajariku beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam shalat witir, yaitu

اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Allahummahdiini fiiman hadait, wa’aafini fiiman ‘afait, watawallanii fiiman tawallait, wabaarik lii fiima a’thait, waqinii syarrama qadlait, fainnaka taqdhi walaa yuqdho ‘alaik, wainnahu laa yadzillu man waalait, tabaarakta rabbana wata’aalait. (Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi)” (HR. Abu Daud no. 1425, An Nasai no. 1745, At Tirmidzi no. 464. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

2. Hadits Ubay bin Ka’ab yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berqunut dalam shalat witir. (HR. Abu Daud no. 1427, shahih menurut Syaikh Al Albani). Hadits ini mutlak tidak khusus pada bulan Ramadhan.

3. Sebagaimana dinukil dari Imam Ahmad pula bahwasanya ‘Umar pun berpendapat seperti ini.
Mufti Saudi Arabia di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz ditanya:  Apa hukum membaca do’a qunut setiap malam ketika (shalat sunnah) witir?

Beliau menjawab, tidak masalah mengenai hal ini. Do’a qunut (witir) adalah sesuatu yang disunnahkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun biasa membaca qunut tersebut. Beliau pun pernah mengajari (cucu beliau) Al Hasan beberapa kalimat qunut untuk shalat witir. Ini termasuk hal yang disunnahkan. Jika engkau merutinkan membacanya setiap malamnya, maka itu tidak mengapa. Begitu pula jika engkau meninggalkannya suatu waktu sehingga orang-orang tidak menyangkanya wajib, maka itu juga tidak mengapa. Jika imam meninggalkan membaca do’a qunut suatu waktu dengan tujuan untuk mengajarkan manusia bahwa hal ini tidak wajib, maka itu juga tidak mengapa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengajarkan do’a qunut pada cucunya Al Hasan, beliau tidak mengatakan padanya: “Bacalah do’a qunut tersebut pada sebagian waktu saja”. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa membaca qunut witir terus menerus adalah sesuatu yang dibolehkan. (Fatawa Nur ‘alad Darb, 2/1062)

Kesimpulan pendapat
Ibnu Taimiyah berkata setelah menyebutkan pendapat para ulama tentang qunut witir,

وَحَقِيقَةُ الْأَمْرِ أَنَّ قُنُوتَ الْوِتْرِ مِنْ جِنْسِ الدُّعَاءِ السَّائِغِ فِي الصَّلَاةِ مَنْ شَاءَ فَعَلَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ . كَمَا يُخَيَّرُ الرَّجُلُ أَنْ يُوتِرَ بِثَلَاثِ أَوْ خَمْسٍ أَوْ سَبْعٍ وَكَمَا يُخَيَّرُ إذَا أَوْتَرَ بِثَلَاثِ إنْ شَاءَ فَصَلَ وَإِنْ شَاءَ وَصَلَ . وَكَذَلِكَ يُخَيَّرُ فِي دُعَاءِ الْقُنُوتِ إنْ شَاءَ فَعَلَهُ وَإِنْ شَاءَ تَرَكَهُ وَإِذَا صَلَّى بِهِمْ قِيَامَ رَمَضَانَ فَإِنْ قَنَتَ فِي جَمِيعِ الشَّهْرِ فَقَدْ أَحْسَنَ وَإِنْ قَنَتَ فِي النِّصْفِ الْأَخِيرِ فَقَدْ أَحْسَنَ وَإِنْ لَمْ يَقْنُتْ بِحَالِ فَقَدْ أَحْسَنَ .

Hakekatnya, qunut witir adalah sejenis do’a yang dibolehkan dalam shalat. Siapa yang mau membacanya, silakan. Dan yang enggan pun dipersilakan. Sebagaimana dalam shalat witir, seseorang boleh memilih tiga, lima, atau tujuh raka’at semau dia. Begitu pula ketika ia melakukan witir tiga raka’at, maka ia boleh melaksanakan 2 raka’at salam lalu 1 raka’at salam, atau ia melakukan tiga raka’at sekaligus. Begitu pula dalam hal qunut witir, ia boleh melakukan atau meninggalkannya sesuka dia. Di bulan Ramadhan, jika ia membaca qunut witir pada keseluruhan bulan Ramadhan, maka itu baik. Jika ia berqunut di separuh akhir bulan Ramadhan, itu pun baik. Jika ia tidak berqunut, juga baik.” (Majmu’ Al Fatawa, 22: 271)

Wallahu waliyyut taufiq.

Sumber rujukan:
  1. Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah
  2. http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=138231
@ Bandara Husein Sastranegara, Bandung, 15 Ramadhan 1433 H


Artikel Muslim.Or.Id

Daftar Artikel
?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ

Dua Kebahagiaan Bagi Orang Yang Berpuasa

Written By sumatrars on Senin, 13 Agustus 2012 | Agustus 13, 2012

Dua Kebahagiaan Bagi Orang Yang Berpuasa

Dalam hadis qudsi Allah Ta’ala berfirman,
للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه
Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya. (muttafaq ‘alaihi)
Hadits ini adalah satu dari sekian banyak hadis yang menerangkan tentang keutamaan ibadah puasa. Allah secara langsung menyatakan bahwa puasa dapat menerbitkan kebahagiaan pada hati orang-orang yang melaksanakannya. Beban saat berpuasa menahan segala keinginan syahwat kelak berakhir dengan berjuta kebaikan yang menyenangkan, baik di dunia, maupun di akhirat.
Meraih Kebahagiaan Dunia
Orang-orang yang berpuasa akan merasakan bahagia saat ia menyelesaikan ibadah puasa karena ia dapat melakukan kembali perkara-perkara yang dilarang saat ia berpuasa. Dan lebih dari itu, ia akan berbahagia karena kepuasaan batin yang dirasakannya saat ia dapat melaksanakan ibadah kepada Allah seraya mengharap pahala dari-Nya.
Kebahagiaan orang yang berpuasa tentu bukan bermakna bahwa ia tidak menyukai ibadah yang dilakukannya itu. Namun sebagaimana yang dikatakan tadi, kebahagiaan itu lahir dari kenikmatan yang ia rasakan saat ia diberikan kekuatan untuk melaksakan salah satu ibadah kepada Allah yang cukup berbeban. Kebahagiaan itu adalah tanda keimanan yang terpancang dalam hatinya, kesadaran yang dalam atas kebutuhannya terhadap ketaatan yang dapat mengangkat derajatnya di sisi Allah. Dan ini adalah hakikat kebahagian orang yang beriman.
Meraih kebahagiaan adalah cita-cita setiap manusia. Tidak ada manusia yang ingin bersedih, sengsara dan hidup dalam kegalauan. Siapa pun, akan berusaha mencari kebahagian itu, walaupun harus melalui kesengsaraan dan kesulitan terlebih dahulu.
Namun, dari seluruh manusia yang mengharapkan kebahagian itu, ternyata hanya sedikit sekali manusia yang menemukan kebahagiaan sejati. Kebanyakan manusia terjebak pada pusaran kebahagiaan palsu yang berujung pada kesengsaraan. Jika demikian, apakah kebahagiaan yang hakiki itu? Dalam porsi apa kita menempatkan rasa bahagia itu sehingga ia dapat dinamakan sebagai kebahagiaan yang sejati?
Dalam Alquran, Allah menyebut kata bahagia dalam dua segmen; pertama, kebahagiaan karena dunia. Dan kedua, kebahagiaan karena keutamaan dan rahmat Allah. Kebahagiaan karena dunia adalah kebahagiaan yang tercela. Maksudnya dunia yang melupakan keutamaan dan nikmat Allah. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah tentang Qarun (yang artinya),“Janganlah engkau berbahagia, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbahagia.” (QS. Al Qashash [28]: 76)
Juga firman Allah tentang orang-orang yang diazab oleh-Nya, “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am [6]: 44)
Adapun kebahagiaan karena keutamaan dan rahmat Allah adalah kebahagian yang terpuji, bahkan diperintahkan. Allah berfirman (yang artinya), “Katakanlah: “Dengan keutamaan Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Keutamaan Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus [10]: 58)
Lalu, apakah yang dimaksud keutamaan dan rahmat Allah itu? Untuk mengetahuinya, kita harus melihat ayat sebelumnya. Yaitu firman Allah (yang artinya), “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus [10]: 57)
Maka, ia adalah bahagia karena pelajaran dari Allah, yaitu perintah dan larangan Allah yang sarat hikmah dan kebaikan. Bahagia karena penyembuh bagi penyakit-penyakit hati dalam dada berupa kejahilan, kegelapan dan kesesatan. Bahagia karena petunjuk dan rahmat yang menjamin penjagaan. Bahagia karena Rasul-Nya, karena Alquran, karena sunnah, ilmu dan amal shaleh.
Inilah kebahagian yang hakiki. Kebahagiaan yang abadi sampai ke akhirat. Adapun bahagia karena dunia, ia adalah kebahagian yang sementara dan menuju kepada kehancuran.
Syaikhul Islam –rahimahullah- berkata,
إن في الدنيا جنة، من لم يدخلها لا يدخل جنة الآخرة
“Sesungguhnya di dunia terdapat surga, barangsiapa yang tidak memasukinya, ia tidak akan memasuki surga akhirat”.
Dan diantara kebahagian bagi ahli iman adalah datangnya bulan Ramadhan. Bulan rahmat dan keutamaan. Karena pada bulan ini Allah melipatgandakan pahala kebaikan, menjanjikan ampunan, menyempitkan jalan keburukan dan membuka selebar-lebarnya jalan amal shaleh yang menguntungkan. Maka berbahagialah dengan bulan agung ini. Isilah dengan memperbanyak kebaikan. Mudah-mudahan Allah memberkahi hidup kita.

Bahagia Saat Bertemu dengan Rabbul `Alamin
Sebagaimana mereka berbahagia di dunia dengan karunia dan keutamaan dari Allah, dengan iman dan amal shaleh, di akhirat pun mereka berbahagia ketika mereka mendapatkan pahala yang sangat besar saat bertemu dengan-Nya. Dan ini adalah kebahagian yang sangat besar di akhirat. Yaitu menghadap Allah dalam keadaan tidak takut terkena azab Allah yang sangat berat dan dimasukkan kepada surga-Nya; kenikmatan abadi yang tidak ada bandingannya di dunia ini.
Pertemuan dengan Allah adalah keniscayaan hidup yang diyakini oleh orang-orang yang beriman. Allah berfirman (yang artinya),
Wahai manusia, sesungguhnya engkau bekerja keras menuju Tuhanmu, maka engkau akan menemuinya.(QS. Al Insyiqaq [84]: 6)
Saat seluruh manusia bertemu dengan Allah, mereka terbagi menjadi dua golongan. Ada yang sengsara, dan ada yang berbahagia.
Dan diantara mereka ada yang sengsara dan (ada yang) bahagia” (QS. Hud: 105)
Orang-orang yang kelak menghadap Allah dengan membawa tauhid, iman, islam, ketaatan, amal shaleh dan hati yang selamat, ia akan mendapat kebahagiaan dan pahala yang tidak akan pernah putus.
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka pahala yang tidak pernah terputus.”(QS. At-Tin [95]: 6)
Adapun orang-orang yang menghadap Allah dengan membawa kesyirikan, kekufuran, kemaksiatan dan dosa, maka ia akan mendapat kesengsaraan dan berarti telah merugikan dirinya sendiri.
Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat”. ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku Hai hamba-hamba-Ku.”(QS. Az Zumar [39]: 15-16)
Tidak hanya itu, orang-orang beriman kelak juga berbahagia saat melihat wajah Tuhannya. Dan ini adalah kenikmatan tertinggi di akhirat. Wajah mereka berseri-seri melihat kepada Tuhannya.
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka Melihat.”(QS. Al Qiyamah [75]: 22-23)
Mudah-mudahan dengan keberkahan ibadah puasa Ramadhan tahun ini kita dapat meraih kebahagian yang hakiki, kebahagian hidup dalam ketaatan kepada Allah di dunia, begitu juga kebahagian abadi di akhirat saat bertemu dengan Rabbul ‘aalamin. Amin.
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad
Subang, 7 Ramadhan 1433 H

Penulis: Abu Khalid Resa Gunarsa
Sumber Artikel Muslim.Or.Id 
Daftar Artikel
?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ

Khasiat Surat Al-Waqi’ah

Written By sumatrars on Rabu, 30 Mei 2012 | Mei 30, 2012

Surat Al-Waqi’ah adalah salah satu yang dikenal sebagai surat penuh berkah. Keberkahannya mampu melenyapkan kemiskinan dan mendatangkan rejeki bagi siapa saja yang membacanya dengan rutin.
Dalam beberapa riwayat, diungkapkan bahwa Rosulullah saw. bersabda:
  1. Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, maka kemiskinan tidak akan menimpa dirinya untuk selamanya
  2. Surat Al-Waqi’ah adalah surat kekayaan, maka bacalah surat itu dan ajarkan kepada anak-anak kalian
  3. Ajarkanlah istri kalian surat Al-Waqi’ah, karena sesungguhnya surat itu adalah surat kekayaan.
Dengan melihat kedudukan surat Al-Waqiah yang sedemikian besar khasiatnya untuk mendatangkan rejeki bagi kita, marilah mulai sekarang membacanya secara rutin setiap hari atau setiap malam. Karena memang surat itu penuh berkah dan mengundang kekayaan serta mengusir kemiskinan bagi siapa saja yang mau secara rutin membacanya.
Silahkan download file MP3 tausiah Yusuf Mansur tentang Al Waqiah  di link ini: download gratis
Sukses untuk anda…..

Daftar Artikel
?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ

Keutamaan Al-Qur’an

Written By sumatrars on Senin, 28 Mei 2012 | Mei 28, 2012

Al-Qur’an nan agung ini adl wahyu Ilahi telah diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai penerang petunjuk dan pedoman serta rahmat yg kekal abadi sampai hari akhir nanti sekaligus menjadi mukjizat dan bukti kebenaran risalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dimana ketika mu’jizat-mu’jizat sebelumnya sirna ditelan masa musnah digilas perputaran roda zaman terkubur bersama wafatnya para Rasul pembawanya tetapi Al-Qur’an tetap tegak memancarkan nur Ilahi keseluruh persada bumi.
Perputaran dan pergantian waktu yg disertai dgn berubah dan beragamnya keadaan dan watak manusia tak akan melunturkannya wafatnya sang panutan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun tidak memudarkannya. Bahkan serentetan aksi pengingkaran dan penyelewengan serta pengubahan terhadap Al-Qur’an tidak membuatnya kabur sedikitpun. Itulah Al-Qur’an kitab mulia yg kekal keberadaan nya langgeng hukumnya iapun kenyal tetap sesuai dgn segala tempat bangsa dan sepanjang masa.
Betapa sempurnanya Al-Qur’an dgn hukum-hukum dan ajaran-ajaran Ilahi yg tetap aktual dan akurat. Ia berbicara tentang berbagai sudut kehi-dupan tentang aqidah ibadah etika pergaulan sesama manusia dan alam sekitarnya tentang politik ekonomi dan lain sebagainya.
Al-Qur’an satu-satunya kitab yg banyak mengandung keajaiban robbani luar biasa baik itu keindahan susunan kata dan kalimatnya ataupun gaya bahasanya tak ada yg mampu menandinginya sekalipun bangsa arab yg ahli sastera dan retorika bahkan seandainya semua manusia dan jin berkumpul dan saling menolong nicaya tidak akan mampu membuatnya. Banyak kisah-kisah di dalamnya tentang hal-hal masa lalu yg terbukti nyata pada saat sekarang ini.
Betapa agungnya Al-Qur’an dan betapa besarnya kasih sayang Allah Ta’ala kepada kita semua maka diturunkanNya Kitab mulia yg menunjukkan manusia ke jalan yg akan menyelamatkannya sekaligus menganugerahkan keutamaan-keutamaan yg tak terhingga di dalam menelusuri jalan tersebut. Berikut adl berbagai macam keutamaan yg berkenaan dgn membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya.
Keutamaan membaca Al-Qur’an Al-Karim

    • Membaca Al-Qur’an mendatangkan rahmat Allah Ta’ala ” Sesungguhnya orang-orang yg selalu membaca Kitabullah dan mendirikan shalat serta menafkahkan sebagian rizqinya yg telah kami anugerahkan kepadanya secara diam-diam dan terang-terangan mereka mengharapkan suatu perniagaan yg tiada merugi agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha mensyukuri“. . Sebagian ulama berpendapat bahwa membaca Al-Qur’an itu lbh utama dari pada membaca tasbih tahlil dan dzikir-dzikir lainnya.
      Perumpamaan mukmin yg membaca Al-Qur’an. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Perumpamaan seorang mukmin yg membaca Al-Qur’an ialah ibarat buah utrujjah baunya harum dan enak rasanya sedangkan perumpamaan orang mukmin yg tidak membaca Al-Qur’an adl ibarat buah kurma tidak berbau tapi manis rasanya. Adapun perumpamaan orang munafik yg membaca Al-Qur’an ialah bagaikan wewangian baunya harum tapi pahit rasanya sedangkan perumpamaan orang munafik yg tidak membca Al-Qur’an adl bagaikan buah hanzolah tidak berbau lagi pahit rasanya“.
      Pahala membaca Al-Qur’an. Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an dihitung untuknya satu kebaikan dan pahala satu kebaikan adl sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan “Aliif laam miim” itu satu huruf melainkan Aliif satu huruf Laam satu huruf dan Miim adl satu huruf“.
      Al-Qur’an menentukan tinggi atau rendahnya tempat di surga bagi pembacanya. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Nanti akan dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an “Bacalah dan naiklah bacalah ia dgn tartil seperti kamu mentartilkan bacaannya sewaktu di dunia. Sesungguhnya tempatmu itu adl berdasarkan ayat terakhir yg kamu baca“.
      Al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada pembacanya besok di akherat Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Bacalah selalu Al-Qur’an sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti utk memberi syafa’at kepada para pembacanya“.
      Balasan di akherat bagi orang tua yg anaknya selalu membaca dan mengamalkan Al-Qur’an Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Barangsiapa selalu membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya niscaya Allah akan memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya besok di hari kiamat yg mana cahaya mahkota tersebut lbh indah dari cahaya matahari yg menyinari rumah-rumah dunia. Maka apakah gerangan balasan pahala yg akan dianugerahkan kepada orang yg membaca dan mengamalkan Al-Qur’an itu sendiri? ” .
      Membaca Al-Qur’an secara kontinyu adl termasuk dambaan tiap muslim Oleh krn itu mereka yg tidak sempat atau tidak mampu utk melakukannya akan merasa iri dgn yg lainnya dan inilah iri hati yg dibenarkan agama. Dalam sebuah hadits shahih Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Tidak diperbolehkan iri hati kecuali terhadap dua hal yakni Kepada seseorang yg dianugerahi Allah Al-Qur’an yg selalu ia lakukan siang dan malam dan kepada seseorang yg diberi Allah harta kekayaan yg selalu menafkahkannya siang dan malam“.
      Membaca Al-Qur’an akan men-datangkan ketenteraman ketenangan kedamaian dan rahmat Allah akan selalu menyertainya Rasul Shalllalllahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda “Jika ada sekelompok orang yg berkumpul di salah satu rumah Allah utk membaca dan mempelajari kitabullah maka akan turun kepada mereka ketentraman kedamaian dan dan mereka akan diliputi oleh rahmat serta dikelilingi oleh para malaikat. Dan Allah selalu menyebut mereka di kalangan penduduk langit“.
    Perlunya mempelajari dan mendalami Al-Qur’an.
    Al-Qur’an adl kitabullah yg suci wahyu Ilaahi yg telah diturunkan Allah kepada Nabi pilihan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia yg mengandung cahaya robani guna menerangi jalan hidup mereka. Allah berfirman “Sesungguhnya Al-Qur’an ini selalu memberi petunjuk kepada jalan yg lurus“. “Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu dan telah Kami turunkan cahaya yg terang benderang “. “Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhan-mu dan penyembuh bagi berbagai macam penyakit dalam dada dan menjadi petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yg beriman“.
    Untuk memperoleh hikmah dari turunnya Al-Qur’an kita perlu memahami nya sehingga mengerti maksud dari tiap ayat yg dikandungnya dgn jalan mempelajarinya utk itu Allah Ta’ala berfirman “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an utk pelajaran maka adakah orang yg mengambil pelajaran?
    Ini adl suatu jaminan mutlak dari Allah Ta’ala yg tidak pernah diberikan kepada kitab-kitab sebelumnya suatu jaminan yg maha tinggi dan sangat berharga tersirat di dalamnya suatu bimbingan bagi mereka yg mengingin kan konsep hidup yg mapan demi meraih kesejahteraan di dunia dan akherat. Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam selaku penerima wahyu Ilahi ini yg telah mengetahui dgn pasti tentang kebenaran Al-Qur’an memerintahkan ummatnya utk selalu mempelajarinya sebagaimana sabdaNya “Bahwasanya Al-Qur’an ini adl hidangan Allah maka belajarlah dari hidanganNya semampu kamu“.
    Mempelajari Al-Qur’an tidak sebatas hanya belajar membaca saja tetapi ter masuk juga memikirkan memahami mendalami dan sekaligus melaksanakan ajaran-ajarannya. Firman Allah Ta’ala “Ini adl sebuah Kitab yg Kami turunkan kepadamu penuh dgn berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yg mempunyai pikiran”. “Maka apakah mereka tidak memper hatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?
    Keutamaan mempelajari dan mendalami Al-Qur’an.
    • Orang yg paling baik adl yg mempelajari Al-Qur’an kemudian mengajarkannya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Sebaik-baik kamu adl orang yg mempelajari Al-Qur’an lantas mengajarkannya“.
      Allah akan meninggikan atau merendahkan derajat suatu kaum lantaran Al-Qur’an. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Bahwasanya lantaran Al-Qur’an ini Allah mengangkat derajat suatu kaum dan merendahkan derajat yg lainnya“.
      Orang yg pandai membaca Al-Qur’an dan selalu membacanya akan bersama para malaikat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Orang yg selalu membaca Al-Qur’an dan ia pandai dalam hal itu akan bersama para malaikat yg mulia. Sedangkan orang yg membaca Al-Qur’an dgn terbata-bata dan merasa kesulitan dalam membacanya ia akan mendapatkan dua pahala“.
    Oleh Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia - Al-Islam
    sumber file al_islam.chm

  • Semoga Bermanfaat Artikel ini....Luangkan waktu untuk meninggalkan komentar atau saran dari saudara/ri se aqidah...
    Daftar Artikel
    ?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ

    Downloads Qur'an Berdasarkan Nama-nama Pembaca Pilihan

    Al-Qur’an nan agung ini adl wahyu Ilahi telah diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai penerang petunjuk dan pedoman serta rahmat yg kekal abadi sampai hari akhir nanti sekaligus menjadi mukjizat dan bukti kebenaran risalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dimana ketika mu’jizat-mu’jizat sebelumnya sirna ditelan masa musnah digilas perputaran roda zaman terkubur bersama wafatnya para Rasul pembawanya tetapi Al-Qur’an tetap tegak memancarkan nur Ilahi keseluruh persada bumi.
    Downloads Qur'an Berdasarkan Nama-nama Pembaca Pilihan
    Urutan Nama
    A B C D E F G H I J
    K L M N O P Q R S T
    U V W X Y Z


    Downloads Gratis Qur'an Berdasarkan Nama-nama Pembaca Pilihan


    A
    Abdelbari Al-Toubayti : Complete Qur'an [ Rewayat Hafs A'n Assem ] Abdul Aziz Al-Ahmad : Complete Qur'an [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdulaziz Az-Zahrani : 3 Surat [ Rewayat Hafs A'n Assem ] Abdulbari Mohammad :
    Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdulbari Mohammad : 91. Surah
    [ Almusshaf Al Mo'lim ]
    Abdulbasit Abdulsamad : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdulbasit Abdulsamad : Complete Qur'an
    [Rewayat Warsh A'n Nafi' ]
    Abdulbasit Abdulsamad : Complete Qur'an
    [ Almusshaf Al Mojawwad ]
    Abdulhadi Kanakeri :  37 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdullah Al-Burimi :  41 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdullah Al-Johany : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdullah Al-Mattrod : Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdullah Albuajan :  6 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdullah Basfer :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdullah Khayyat : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdullah Qaulan : 2 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdulmohsen Al-Qasim : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdulmohsin Al-Askar : 4 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdulmohsin Al-Harthy : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdulmohsin Al-Obaikan : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdulrahman Alsudaes : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdulrasheed Soufi : Complete Qur'an
    [ Rewayat Assosi A'n Abi Amr ]
    Abdulrasheed Soufi : Complete Qur'an
    [ Rewayat Khalaf A'n Hamzah ]
    Abdulwadood Haneef : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abdulwali Al-Arkani : 30 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Abu Bakr Al Shatri :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Adel Al-Khalbany :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Adel Ryyan :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Ahmad Al-Ajmy :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Ahmad Al-Hawashi : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Ahmad Nauina : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Ahmad Saber : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Ahmad Saud : 30 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Akhil Abdulhayy Rawa (From Malaysia) : 4 Surah [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Akram Alalaqmi : Complete Qur'an [ Rewayat Hafs A'n Assem ] Al-Qaria Yassen : Complete Qur'an [ Rewayat Warsh A'n Nafi' ]
    Alashri Omran :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Alhusayni Al-Azazi :  57 Surah
    [ Almusshaf Al Mo'lim ]
    Ali Abo-Hashim  : 8 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Ali Alhuthaifi :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Qalon A'n Nafi' ]
    Ali Alhuthaifi :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Ali Hajjaj Alsouasi :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Ali Jaber : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Aloyoon Al-Koshi :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Warsh A'n Nafi' ]
    Alzain Mohammad Ahmad : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    B
    C
    D
    87 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Back to Top
    E
    Emad Hafez :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    F
    Fahad Al-Kandari :  42 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Fahad Al-Otaibi : 4 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Fares Abbad :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Fawaz Alkabi :  3 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    G
    Back to Top
    H
    Hamad Al Daghriri :  3 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Hani Arrifai : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Hatem Fareed Alwaer : 2 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Hussain Alshaik : 15 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    I
    Ibrahim Al-Akdar :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Ibrahim Al-Asiri  : 3 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Ibrahim Al-Jebreen :  41 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Ibrahim Aldosari :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Warsh A'n Nafi' ]
    Ibrahim Aljormy : 2 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Idrees Abkr :  83 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    J
     Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]



    K
    Khaled Al-Qahtani : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Khalid Abdulkafi : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Khalid Al-Jileel : 6 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Khalid Al-Wehabi : 3 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Khalid Almohana : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Khalifa Altunaiji : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Back to Top
    L
    Lafi Al-Oni :  52 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    M
    Maher Al Meaqli :  37 Surah
    [ Almusshaf Al Mo'lim ]
    Maher Al Meaqli :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Maher Shakhashero :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mahmood Al rifai :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mahmood AlSheimy :  Complete Qur'an
    [ Rewayat AlDorai A'n Al-Kisa'ai ]
    Mahmoud Ali Albanna :  Complete Qur'an
    [ Almusshaf Al Mojawwad ]
    Mahmoud Ali Albanna : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mahmoud Khalil Al-Hussary :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Warsh A'n Nafi' ]
    Mahmoud Khalil Al-Hussary :  Complete Qur'an
    [ Almusshaf Al Mojawwad ]
    Mahmoud Khalil Al-Hussary :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Majed Al-Enezi : 6 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Majed Al-Zamil  : 27 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Malik shaibat Alhamed :  37 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mishary Al Afasi :  5 Surah
    [ Rewayat AlDorai A'n Al-Kisa'ai ]
    Mishary Alafasi : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mohammad Abdullkarem :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mohammad Al-Abdullah :  Complete Qur'an
    [ Rewayat AlDorai A'n Al-Kisa'ai ]
    Mohammad Al-Abdullah : Complete Qur'an [ Rewayat Albizi and Qunbol A'n Ibn Katheer ]
    Mohammad Al-Airawy : 5 Surah [ Rewayat Warsh A'n Nafi' Men Tariq Abi Baker Alasbahani ] Mohammad Al-Tablaway : Complete Qur'an [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mohammad AlMonshed : 110 Surah [ Rewayat Hafs A'n Assem ] Mohammad Saleh Alim Shah : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mohammed Al-Barrak 62 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mohammed Al-Lohaidan : 113 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mohammed Al-Muhasny : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mohammed Ayyub : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mohammed Jibreel :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mohammed Siddiq Al-Minshawi : 64 Surah
    [ Almusshaf Al Mo'lim ]
    Mohammed Siddiq Al-Minshawi : Complete Qur'an
    [ Almusshaf Al Mojawwad ]
    Mohammed Siddiq Al-Minshawi :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mousa Bilal :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Muamar (From Indonesia) : 8 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Muftah Alsaltany :  Complete Qur'an
    [ Rewayat Aldori A'n Abi Amr ]
    Muftah Alsaltany :  Complete Qur'an
    [ Rewayat AlDorai A'n Al-Kisa'ai ]
    Muftah Alsaltany : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mustafa Al-Lahoni : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mustafa Ismail : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Mustafa raad Alazawy : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    N
    Nabil Al Rifay : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Nasser Al obaid : 8 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Nasser Alqatami : 73 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Neamah Al-Hassan : 6 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    O
    P
     
    Back to Top
    Q
    Omar Al-Qazabri : Complete Qur'an
    [ Rewayat Warsh A'n Nafi']
    R
    Rachid Belalya : 5 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Rasheed Ifrad : 15 Surah
    [ Rewayat Warsh A'n Nafi' ]
    S
    Saad Al-Ghamdi :
    Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Saber Abdulhakm : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Sahl Yassin : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Salah Albudair : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Salah Alhashim : 7 Surah
    [ Rewayat Qalon A'n Nafi' ]
    Salah Alhashim : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Saleh Al-Habdan :
    2 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Saleh Al-Talib :
    32 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Saleh Alsahood : 111 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Sami Al-Dosari : 41 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Sami Al-Hasn : 12 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Saud Al-Shuraim : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Sayeed Ramadan : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Shaban Al-Sayiaad : 2 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Shirazad Taher : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Slaah Bukhatir : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    T Back to Top
    Tawfeeq As-Sayegh : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Back to Top
    U
    Ustaz Zamri (From Malaysia) : 7 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    V
    W
    Waleed Alnaehi : Complete Qur'an
    [ Rewayat Qalon A'n Nafi' Men Tariq Abi Nasheet ]
    Walid Al-Dulaimi : 50 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    wasel Almethen : 2 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    X
    Y
    Yahya Hawwa : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Yasser Al-Dosari : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Yasser Al-Faylakawi : 52 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Yasser Al-Mazroyee : Complete Qur'an
    [ Rewayat Rowis and Rawh A'n Yakoob Al Hadrami ]
    Yasser Al-Qurashi : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Yasser Salamah : 1 Sura
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Yousef Alshoaey : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem
    Back to Top
    Z
    7 Surah
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Zaki Daghistani : Complete Qur'an
    [ Rewayat Hafs A'n Assem ]
    Back To Top
    Semoga Artikel ini Bermanfaat....
    Daftar Artikel
    ?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ

    KISAH NABI ADAM ALAIHI SALAM

     BUAH TEEN Kisah Nabi Adam: Dari Awal Penciptaan Hingga Turun ke Bumi Kisah Nabi Adam menceritakan terciptanya manusia pertama y...

    Translate

     
    Support : Blog author | Rachmat.M,MA | Duta Asri Palem 3
    Copyright © 2013. BLOG AL ISLAM - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Published by Mas Template
    Proudly powered by Blogger