BLOG AL ISLAM
Diberdayakan oleh Blogger.
Kontributor
Doa Kedua Orang Tua dan Saudaranya file:///android_asset/html/index_sholeh2.html I Would like to sha
Arsip Blog
-
►
2011
(33)
- ► Januari 2011 (22)
- ► September 2011 (1)
-
►
2012
(132)
- ► April 2012 (1)
- ► Agustus 2012 (40)
- ► Oktober 2012 (54)
- ► November 2012 (4)
- ► Desember 2012 (3)
-
►
2013
(15)
- ► Maret 2013 (1)
-
►
2015
(53)
- ► Januari 2015 (45)
- ► April 2015 (1)
-
►
2023
(2)
- ► Februari 2023 (1)
- ► Desember 2023 (1)
twitter
Live Traffic
Latest Post
Tampilkan postingan dengan label doa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label doa. Tampilkan semua postingan
Oktober 22, 2012
Dzikir Setelah Shalat Fardhu
Written By sumatrars on Senin, 22 Oktober 2012 | Oktober 22, 2012
Dzikir Setelah Shalat Fardhu
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ (۳×) اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ ،تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَ لِ وَالإِكْرَامِ
"Aku memohon ampun kepada Allah (3x). Ya Allah, Engkau
pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Mahasuci Engkau, wahai Rabb
Pemilik keagungan dan kemuliaan." (Dibaca setiap selesai shalat wajib lima
waktu).1
لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَديْرٌ، اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَ أَعْطَيْتَ،وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
"Tiada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar)
melainkan hanya Allah Yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala
kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya
Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau beri dan tidak ada yang memberi
apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya
(selain iman dan amal shalih). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan."2
لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَديْرٌ. لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِ لاَّ بِا اللَّهِ، لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللَّهُ،لَهُ النِّعْمَةُ وَ لَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللَّهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهُ الْكَافِرُونَ
"Tiada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar)
melainkan hanya Allah Yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya
kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan
kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Ilah (yang berhak diibadahi
dengan benar) melainkan hanya Allah. Kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya.
Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujian yang baik. Tiada Ilah (yang berhak diibadahi
dengan benar) melainkan hanya Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya,
meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya."3
لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَديْرٌ
"Tiada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar)
melainkan hanya Allah Yang Mahaesa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan,
dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan (orang yang sudah mati
atau memberi ruh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dialah Yang
Mahakuasa atas segala sesuatu." (Dibaca 10x setiap selesai shalat Maghrib
dan Shubuh).4
اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ،وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَدَتِكَ
"Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu,
bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu. "5
سُبْحَا نَ اللَّهِ (۳۳ ×) الْحَمْدُ اللَّهِ(۳۳ ×) اللَّهُ اَكْبَرُ (۳۳ ×) (۳۳
"Mahasuci Allah." (33x) "Segala puji bagi
Allah." (33x) "Allah Mahabesar." (33x)
Kemudian untuk melengkapinya menjadi seratus, membaca:
لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَديْرٌ
"Tiada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar)
melainkan hanya Allah Yang Mahaesa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan,
bagi-Nya segala puji. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu."6
Kemudian membaca surat al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Naas
setiap selesai shalat (fardhu).7
Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu).8
Setelah selesai Shalat Shubuh membaca:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نِافِعًا،وَرِزْقً طَيِّبًا،وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima."9
Ibnu Majjah 4 Ummat Muslim
--------------------------------------------------------------------------------
1 Muslim no. 591 (135), Ahmad (V/275, 279), Abu Dawud no.
1513, an-Nasa-i III/68, Ibnu Khuzaimah no. 737, ad-Darimi I/311 dan Ibnu Majah
no. 928 dari Sahabat Tsauban رضي الله عنه
Penjelasan: Tidak boleh ditambah-tambah dengan kata: وَ إِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا
بِا السَّلاَمِ وَ أَدْخِلْنَا جَنَّةَ دَارُ السَّلاَم bacaan ini tidak ada
asalnya dari Nabi صلي الله عليه وسلم
(Lihat Misykaatul Mashaabiih 1/303)
2 HR. Al-Bukhari no. 844 dan Muslim no. 593, Abu Dawud no.
1505, Ahmad IV/245, 247, 250, 254, 255, Ibnu Khuzaimah no. 742, ad-Darimi
I/311, dan an-Nasa-i III/59,60
3 HR. Muslim no. 594, Ahmad IV/4, 5, Abu Dawud no. 1506,
1507, an-Nasa-i III/59, Ibnu Khuzaimah no. 740, 741.
4 Nabi صلي الله عليه وسلم
bersabda: "Barangsiapa setelah shalat Maghrib dan Shubuh membaca:
لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْئٍ قَديْرٌ
Allah akan tulis setiap satu kali 10 kebaikan, dihapus 10
kejelekan, diangkat 10 derajat, Allah lindungi dari setiap kejelekan, dan Allah
lindungi dari godaan syaitan yang terkutuk." (HR. Ahmad IV/227,
at-Tirmidzi no. 3474). At-Tirmidzi berkata: "Hadits ini hasan gharib
shahih." (Lihat Shahiih at Targhiib wat Tarhiib I/322-323 no. 474, 475,
dan no. 477, Zaadul Ma'aad I/300-301, dan Silsilah al-Al-Haadiits ash-Shahiihah
no. 113, 114 dan no. 2563).
5 HR. Abu Dawud no. 1522, an-Nasa-i III/53, Ahmad V/ 245 dan
al-Hakim (1/273 dan III/273) dan dishahihkan-nya, juga disepakati oleh
adz-Dzahabi, yang mana kedudukan hadits itu seperti yang dikatakan oleh keduanya,
bahwa Nabi صلي الله عليه وسلم
pernah memberikan wasiat kepada Mu'adz agar dia mengucapkannya di setiap akhir
shalat.
6 “Barangsiapa membaca kalimat tersebut setiap selesai
shalat, akan diampuni kesalahannya, sekalipun seperti buih di lautan."
(HR. Muslim no. 597, Ahmad II/371, 483, Ibnu Khuzaimah no. 750 dan al-Baihaqi
II/187)
7 HR. Abu Dawud no. 1523, an-Nasa-i III/68, Ibnu Khuzaimah
no. 755 dan Hakim I/253. Lihat pula Shahiih at-Tirmidzi II/8. Ketiga surat
tersebut dinamakan al-Mu'awwidzaat, lihat pula Fat-hul Baari IX/62.
8 "Barangsiapa membacanya setiap selesai shalat, tidak
ada yang menghalanginya masuk Surga selain kematian." HR. An-Nasa-i dalam
'Amalul Yaum wal Lailah no. 100 dan Ibnus Sunni no. 124, dinyatakan shahih oleh
Syaikh al-Albani dalam Shahiihul Jaami' dan Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah
II/697 no. 972.
9 HR. Ibnu Majah no. 925, Shahiih Ibni Majah I/152 no. 753
dan Ibnus Sunni dalam 'Amalul Yaum wal Lailah, dan ahli hadits yang lain. Lihat
kitab Shahiih Ibni Majah I/152 dan Majma'uz Zawaa-id X/111, shahih.
Daftar Artikel
?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ
September 07, 2012
Doa - Semut dan ikan pun turut berdoa
Written By sumatrars on Jumat, 07 September 2012 | September 07, 2012
Semut dan ikan pun turut berdoa
Oleh Ustadz Abu Nasim Mukhtar “iben” Rifai
Pembaca,rahimakallahu…
Berbondong gelombang demi gelombang
langkah kaki diarahkan. Ayunan tangan turut menyertai setiap hembusan nafas
manusia-manusia hebat di atas hamparan bumi. Jarak bukanlah penghalang walau
jauh tak terkira. Panas dan hujan bagi mereka adalah sahabat dekat. Terik
matahari tidak mereka hiraukan. Ya,manusia-manusia hebat itu. Ada apa dengan
mereka?
Kampung halaman, Siapa di antara
kita yang tak merindukan negeri kelahiran? Ada sejuta kenangan di sana,tempat
setiap insan besar dan dibesarkan. Namun bagi mereka,manusia-manusia hebat
itu,berpisah dan meninggalkan kampung halaman adalah mengasikkan. Walau berat
memang,meski pahit tentunya. Waktu bukanlah alasan walau terasa lama.
Mereka,manusia-manusia hebat itu,yang selalu dinantikan,”Di purnama bulan apa
kalian akan kembali?”. Mengapa mereka melawan arah rindu yang terkekang?
Sungguh,mereka benar-benar manusia
hebat. Mereka adalah para pengembara dari satu negeri menuju negeri selanjutnya.
Tidak ada tujuan yang dicari kecuali ilmu agama,firman Allah dan sabda rasul
Nya.Mereka adalah para pecinta ilmu yang sedang mengemban misi suci ,thalabul
ilmi. Untuk apa?
Sejarah telah diukir dan terlukis
indah dengan kisah-kisah mengharu biru tentang mereka,para ulama’ panutan umat.
Perjuangan berat dan pengorbanan yang sulit telah mereka lalui.Dan kita pun
pasti bertanya-tanya,”Demi apa mereka lakukan itu semua?”
Pembaca,hafidzakallahu…
Alangkah bahagianya seseorang yang
selalu didoakan dengan kebaikan dan dimohonkan ampunan. Siapa yang tak ingin?
Pernahkah terbayang jika yang
mendoakan adalah makhluk sejagat? Yang ada di langit berlapis dan yang hidup di
atas permukaan bumi,semuanya turut berdoa untuk kebaikan untuk Anda. Bahkan
semut-semut di sarangnya juga ikan-ikan di air tempat hidupnya tak ketinggalan
untuk mendoakan kebaikan. Untuk siapa?
Semua mendoakan kebaikan kepada
hamba yang selalu mengajarkan ilmu dan kebaikan kepada masyarakatnya. Sungguh
menyenangkan! Dan,hanya ada satu tangga untuk meraihnya yaitu thalabul ilmi.
Maka,terjawablah sudah tanda tanya
yang sempat lahir di atas tadi!
Mereka,manusia-manusia hebat
itu,rela melakukan perjalanan jauh berbulan bahkan bertahun dengan meninggalkan
kampung halaman dan sanak kerabat, salah satu sebabnya adalah harapan yang
selalu hadir di dalam hati dengan sabda Rasulullah,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى
النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ
الْخَيْرَ
“Sesungguhnya Allah,para malaikat Nya,penduduk
langit dan bumi sampai pun semut di sarangnya dan ikan di lautan turut mendoakan
kebaikan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia”[1]
Subhanallah!
Pembaca,baarakallahu fiik…
Jangan heran dan jangan kaget! Allah
Maha Mampu untuk menjadikan makhluknya dapat berbicara dan berdoa.Amatlah mudah
bagi Allah untuk mengijinkan semut dan ikan turut mendoakan kebaikan untuk para
pemilik ilmu agama.
Allah berfirman dalam ayat Nya,
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَاْلأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ وَإِن مِّن
شَيْءٍ إِلاَّيُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِن لاَّتَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ
كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Langit yang tujuh, bumi dan
semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun
melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti
tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS.
17:44)
Ibnu Katsir menjelaskan,
“Tidak ada satu pun makhluk kecuali
ia pasti bertasbih dengan memuji Allah. Namun,kalian tidak dapat mengerti tasbih
mereka,wahai segenap manusia. Sebab,berbeda dengan bahasa kalian.
Hal ini berlaku secara umum untuk
hewan binatang,pohon tetumbuhan dan benda-benda mati.
Pendapat ini adalah yang paling
masyhur dibanding pendapat lain”[2]
Pembaca,arsyadakallahu…
Al Imam Al Bukhari meriwayatkan
sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud,beliau berkata,
“Dulu kami dapat mendengar tasbih dari makanan
yang sedang disantap”
Dalam sebuah riwayat,sahabat
menceritakan bahwa Rasulullah pernah mengambil beberapa butir kerikil lalu
meletakkannya di atas telapak tangan beliau,ternyata kerikil-kerikil tersebut
bertasbih.Kemudian beliau meletakkan kembali di atas tanah dan kerikil-kerikil
itu pun diam.
Lalu Rasulullah mengambil
kerikil-kerikil tersebut dan meletakkannya di atas telapak tangan Abu
Bakar,ternyata kerikil-kerikil itu bertasbih. Kemudian beliau meletakkan kembali
di atas tanah dan kerikil-kerikil itu pun diam.
Lalu Rasulullah mengambil
kerikil-kerikil tersebut dan meletakkannya di atas telapak tangan Umar,ternyata
kerikil-kerikil itu bertasbih. Kemudian beliau meletakkan kembali di atas tanah
dan kerikil-kerikil itu pun diam.
Lalu Rasulullah mengambil
kerikil-kerikil tersebut dan meletakkannya di atas telapak tangan
Utsman,ternyata kerikil-kerikil itu bertasbih.Kemudian beliau meletakkan kembali
di atas tanah dan kerikil-kerikil itu pun diam.[3]
Luar biasa,bukan?
Pembaca,rahimakallahu…
Thalabul ilmi akan membawa kita
menuju sebuah dunia yang dipenuhi dan dihiasi oleh doa-doa seluruh makhluk
sejagat raya.
Dan Anda? Di manakah letak Anda dari
peta kebaikan semacam ini? Duduk terdiam tanpa terbersit untuk menjadi seperti
mereka,yang pandai dan mengerti tentang agama? Tidakkah Anda ingin berada di
barisan shaf terdepan?
Bersemangatlah,Saudaraku,untuk
mempelajari ilmu-ilmu agama Islam! Sebab untuk orang semacam Anda,semut dan ikan
pun turut berdoa. Baarakallahu fiik
[1] Hadits Abu Umamah Al Bahili riwayat Tirmidzi () di shahihkan oleh Al Albani.
[2] Tafsir Ibnu Katsir
[3] Dishahihkan oleh Al Albani dalam Dzilalul Jannah
Daftar Artikel
?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ
FATWA ULAMA MELURUSKAN KATA "SAYYIDINA"
FATWA ULAMA & USTADZ AHLUS SUNNAH www.soaldanjawab.wordpress.com MELURUSKAN KATA "SAYYIDINA" Soal: Apakah bersholawat dengan ...