Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

BLOG AL ISLAM

Diberdayakan oleh Blogger.

Doa Kedua Orang Tua dan Saudaranya file:///android_asset/html/index_sholeh2.html I Would like to sha

Arsip Blog

Twitter

twitter
Latest Post
Tampilkan postingan dengan label kisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kisah. Tampilkan semua postingan

Syyidina Ali Lima Mutiara Keberuntungan

Written By sumatrars on Selasa, 06 Maret 2012 | Maret 06, 2012

Lima Mutiara Keberuntungan

Sayyidina Ali berkata : "Wahai manusia, jagalah lima wasiatku.
Jika kamu memegangnya erat-erat dengan segala kesiapan sehingga kamu dapat
melaksanakannya, kamu tidak akan dapat keuntungan yang lebih besar darinya.

wasiat itu adalah :

1. Hendaklah kamu tidak berharap kecuali kepada Tuhanmu

2. Hendaklah kamu tidak takut kecuali kepada dosa-dosamu

3. Hendaklah kamu tidak malu untuk belajar jika tidak tahu

4. Hendaklah orang yang berilmu berkata :'aku tidak tahu' apabila dia
memang tidak tahu

5. Dan bukankah yang kelima darinya adalah Sabar? karena sesungguhnya
kedudukan sabar dari iman adalah seperti kedudukan kepala dari badan.
Barangsiapa yang tidak mempunyai kesabaran, mereka itu adalah orang
yang tidak mempunyai iman. Orang yang tidak mempunyai kepala tidak
akan mempunyai jasad.

Tidak ada kebaikan yang akan diperoleh dalam membaca kecuali dengan tadabbur (mencerna).

Tidak ada kebaikan yang akan diperoleh dalam beribadah kecuali dengan tafakkur (penghayatan).

Tidak ada kebaikan yang akan didapat dalam bersikap mulia kecuali
dengan adanya ilmu.

Maukah aku katakan kepada kamu tentang orang-orang yang benar-benar berilmu?
Mereka adalah orang yang tidak menghiasi kedurhakaan (maksiat) kepada Allah
bagi hamba-hamba-Nya dan tidak mendoakan kesusahan untuk mereka serta tidak
membuat mereka putus asa dari tingkah lakunya."

Semoga para pembaca, bisa menjalankan wasiat Sayyidina Ali ini. amiin
?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ

Kisah Hamzah Pemimpin Syuhada

1.Pemimpin Para Syuhada'

2. Kisah Masuk Islam

3. Lamaran Hamzah kepada Khadijah untuk Rasulullah saw.

Hamzah bin Abdul Muthalib r.a. (1)

Hamzah bin Abdul Muthalib r.a.
Pemimpin Para Syuhada’ dan Paman Nabi saw.


Siapakah dia?

Dia adalah Hamzah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushayy, keturunan asli suku Quraisy dari keluarga Bani Hasyim. Hamzah adalah seorang pahlawan medan pertempuran, singa Allah dan Rasul-Nya saw. Selain itu, ia juga merupakan paman Nabi saw dan saudara susunya, karena keduanya pernah disusui oleh Tsuwaibah maulah(1) Abu Lahab. Hamzah biasa dipanggil dengan nama Abu Umarah dan Abu Ya’la.

Ibunda Hamzah bernama Halah binti Uhaib bin Abdi Manaf, putri dari paman Sayidah Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf, putrid dari paman Sayyidah Aminah binti Abdi Manaf, ibunda Rasulullah saw.

Hamzah r.a. memiliki beberapa orang anak dari tiga orang istri, yaitu Ya’la dan Amir (ibu mereka adalah putrid Mallah bin Ubadah dari kaum Anshar), dan Umarah (ibunya adalah Khaulah binti Qais bin Qahdin dari kaum anshar), serta yang terakhir adalah Umamah (ibunya adalah Salma binti Umais saudara perempuan dari Asma’ binti Umais) Umamahh inilah yang diperebutkan oleh Ali bin Abi Thalib r.a., Ja’far bin Abi Thalib r.a., dan Zaid binHaritsah r.a. Masing-masing dari mereka ingin mengambil Umamah untuk dirawat di rumah mereka.

Ketika Nabi Muhammad saw. Dan sahabat yang bersamanya keluar dari Mekah, setelah pelaksanaan ibadah Umrah pada tahun ketujuh Hijriah, tepatnya satu tahun sebelum penaklukan kota Mekah, Umamah putrid Hamzah r.a. ingin ikut bersama Nabi seraya memanggilnya “pamanku…pamanku…!”

Lantas, Ali bin Abi Thalib r.a. segera menghampiri Umamah dan memegang tangannya, kemudian berkata pada istrinya, Fatimah binti Rasulullah saw.,”Ambillah putri pamanmu ini!” Kemudian Fatimah membawanya.

Dari peristiwa di atas, terjadilah perselisihan antara Ali bin Abi Thalib r.a., Jafar bin Thalib r.a., dan Zaid bin Haritsah r.a..
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata,”Aku yang lebih berhak mengasuh Umamah, karena dia adalah anak dari pamanku.”

Ja’far bin Abi Thalib menjawab,”Dia adalah putri pamanku dan bibinya berada di bawah tanggunganku(2), maka akulah yang lebih berhak.
Zaid bin Haritsah ikut menimpali dengan perkataannya, “Dia itu adalah anak perempuan saudaraku, maka aku juga berhak mengambilnya”(3)

Melihat perselisihan tersebut, Nabi memutuskan bahwa Umamah lebih layak tinggal bersama bibinya, seraya bersabda,

“Posisi seorang bibi itu sama kedudukannya dengan ibu.”

Pada lain kesempatan, Ali pernah bertanya kepada Rasulullah saw., “Mengapa engkau tidak menikahi putrid Hamzah?”nabi menjawab,

“Putri Hamzah itu adalah anak perempuan saudara susuku ”.(4)


(1)Maulah:Budak atau pengikut
(2)Maksudnya:Istrinya (Asma binti Umais r.a.)
(3)Karena Rasulullah telah menjadikan hubungan saudara antara Hamzah r.a. dan Zaid r.a..
(4)Hr Imam Muslim, dalam kitab nikah, hadits 5100

Hamzah bin Abdul Muthalib r.a. (2)

Lamaran Hamzah kepada Khadijah untuk Rasulullah saw.

Khadijah binti Khuwailid adalah seorang pengusaha wanita yang memiliki kemuliaan dan kekayaan. Khadijah mempekerjakan para kaum lelaki dengan system bagi hasil. Ketika Khadijah mendengar berita tentang kejujuran, kesungguhan Nabi dalam mengemban amanah, serta kemuliaan budi pekertinya, Khadijah langsung meminta Nabi untuk pergi ke negeri Syam dengan membawa barang dagangannya,dengan ditemani pembantunya yang bernama Maysarah. Selain itu, ia juga memberikan Rasulullah saw. Kepercayaan yang lebih dibandingkan kepercayaannya kepada pekerja lainnya.

Rasulullah saw. Menerima tawaran Khadijah dan pergi berdagang dengan barang dagangan tersebut bersama Maysarah, hingga sampai di negeri Syam. Sesampainya di sana, Rasulullah berteduh di bawah pohon yang dekat dengan tempat bertapa para pendeta. Ketika Rasulullah sedang beristirahat, seorang pendeta menghampiri Maysarah dan bertanya kepadanya,”Siapa laki-laki yang sedang berteduh di bawah pohon itu?” Maysarah menjawab,”Laki-laki itu adalah orang Quraisy dari tanah Haram.” Mendengar jawaban tersebut , pendeta itu langsung berkata kepada Maysarah, ”Lelaki yang sedang berteduh di bawah pohon itu adalah seorang Nabi.”

Di negeri Syam, Rasulullah saw. menjual dagangan yang beliau bawa dan juga membeli barang-barang yang beliau inginkan.

Ketika Rasulullah saw. kembali ke kota Mekah, beliau langsung menghadap Khadijah r.a. dengan membawa keuntungan yang berlipat ganda. Tanpa sepengetahuan Rassulullah, Maysarah menceritakan kepada perkataan seorang pendeta tentang Rasulullah dan kejadian-kejadian luar biasa yang ia lihat pada diri Rasulullah saw.

Khadijah r.a. adalah seorang wanita yang tegas, mulia, cerdas, serta memiliki sifat-sifat mulia lainnya. Ketika Maysarah menceritakan kepadanya tentang berbagai kelebihan yang ada pada diri Rasulullah seraya berkata kepadanya,”Sepupuku…!, sungguh aku suka kepadamu karena sifat kekerabatanmu, kemuliaanmu di antara kaummu, sifat amanah , keluhuran budi pekerti dan kejujuran bicaramu”. Khadijah mengungkapkan rasa kagumnya kepada Rasulullah saw. Padahal ia adalah seorang wanita Quraisy yang paling tinggi kedudukannya, baik dari segi keturunan maupun kekayaan. Sebenarnya banyak sekali lelaki dari kaum Quraisyy yang ingin melamar Khadijah.

Setelah Khadijah mengungkapkan isi hatinya kepada Rasulullah, Rasulullah langsung menyampaikan hal tersebut kepada paman-pamannya. Walaupun sebagai seorang paman, Hamzah r.a. mengenal Muhammad bukan hanya sebagai keponakan saja, tetapi juga ia mengenal Muhammad sebagai seorang saudara dan teman dekat. Karena Rasulullah dan Hamzah merupakan satu generasi dan umur mereka berdekatan sehingga mereka tumbuh, bermain dan menjalin persaudaraan dalam kebersamaan.

Dengan kedekatannya itu, Hamzah r.a. langsung merespon apa yang Rasulullah ungkapkan dan langsung menemaninya untuk mendatangi Khuwailid bin Asad dengan maksud meminang putrinya untuk Rasulullah saw. Dengan lamaran tersebut Rasul menikahi Khadijah.


Hamzah bin Abdul Muthalib r.a. (3)

Kisah Masuk Islam Hamzah r.a.

Pada suatu hari , Abu Jahal Abu al-Hakam Amr bin Hisyam bertemu dengan Rasulullah saw. di dekat bukit Shafa. Karena kebenciannya terhadap Islam, Abu Jahal menyakiti dan mencaci Rasulullah saw.. Selain itu, ia juga menghina dan merendahkan Islam serta ajarannya. Namun, Rasulullah hanya diam dan tidak menghiraukannya.

Melihat tidak ada respon dari Rasulullah, Abu Jahal memukul kepala beliau dengan batu dan melukainya hingga kepalanya mengalirkan darah. Kemudian, Abu Jahal pergi meninggalkan Rasulullah saw. Menuju tempat perkumpulan kaum Quraisy di dekat Ka’bah dan duduk bersama mereka.

Di saat yang bersamaan, seorang budak milik Abdullah bin Jad’an yang tinggal di bukit Shafa mendengar dan melihat kejadian tersebut. Kemudian, ketika ia menjumpai Hamzah bin Abdul Muthalib r.a. yang pada saat itu masih musyrik seperti kaumnya, kebetulan ia baru saja kembali dari berburu dan masih membawa anak panah. Budak itu langsung menceritakan kepada Hamzah tentang kejadian yang ia lihat dan juga perlakuan buruk Abu Jahal terhadap Rasulullah saw..

Mendengar berita itu, Hamzah r.a., yang pada saat itu merupakan seorang pemuda terkuat dan paling tangguh di kalangan Quraisy, sangat marah.
Ia langsung pergi mengejar Abu Jahal. Tidak ada seoang pun yang diincarnya kecuali Abu Jahal, dan jika saja ia bertemu Abu Jahal maka ia akan langsung menghajarnya.

Ketika Hamzah memasuki Masjidil Haram, ia melihat Abu Jahal sedang duduk ditengah-tengah kaumnya. Lantas, dengan sigap, Hamzah segera berjalan menuju tempat Abu Jahal duduk, dan setelah ia berdiri tepat di hadapan Abu Jahal, ia mengambil anak panah dan menusuk Abu Jahal dengan anak panah tersebut hingga melukainya. Kemudian, Hamzah r.a. berkata, “Kenapa kamu mencaci Muhammad padahal aku berada dalam agamanya. Aku membenarkan apa yang ia katakan. Ingatlah, lawanlah aku jika kamu menganggap dirimu pemberani!!”

Melihat hal tersebut, beberapa orang dari Bani Makhzum, yaitu penduduk satu daerah dengan Abu Jahal menjadi marah, dan mereka mencoba menghentikan pukulan Hamzah untuk menolong Abu Jahal dari serangan Hamzah berikutnya, sambil berkata, “Hamzah! Kami menganggapmu telah keluar dari golongan kami.”

Mendengar perkataan itu, Hamzah r.a. segera menjawab,”Siapa saja yang melarangku, sungguh jelas balasannya nanti. Karena aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah dan apa yang ia katakan adalah kebenaran, maka aku tidak akan memusuhinya. Halangilah diriku jika kamu menganggap dirimu orang yang benar.”

Akhirnya, Abu Jahal berkata, ”Tinggalkan Abu Umarah! Memang aku telah menghina keponakannya dengan hinaan yang sangat buruk.
?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ

Kata bijak dan mutiara yang diambil dari Nabi Muhammad

Written By sumatrars on Senin, 11 April 2011 | April 11, 2011

Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah.

Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Tiga sifat manusia yang merusak adalah : kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.

Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.

kata mutiara islami yang diambil dari Khalifah ‘Umar
Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.

Kata islami yang diambil dari Ibnu Mas’ud
Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan

Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah.

Kata Bijak Islami yang diambil dari Sayidina Umar bin Khattab
Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina. Orang yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya.

Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.

Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki.

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah.Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.

Dan berbagai kata mutiara dan bijak islami lainnya
Tiga manusia tidak akan dilawan kecuali oleh orang yang hina : orang yang berilmu yang mengamalkan ilmunya, orang cerdas cendikia dan imam yang adil.

Tiada musibah yang lebih besar daripada meremehkan dosa-odsamu dan merasa ridho dengan keadaan rohaniahmu sekarang ini.

Tiada yang lebih baik dari dua kebaikan : Beriman pada Allah dan bermanfaat bagi manusia. Tiada yang lebih buruk dari dua kejahatan :  

Syirik pada Allah dan merugikan manusia.
Manusia Paling baik adalah orang yang dermawan dan bersyukur dalam kelapangan, yang mendahulukan orang lain, bersabar dalam kesulitan.

Tiga tanda kesempurnaan iman :
Kalau marah, marahnya tidak keluar dari kebenaran. Kalau senang, senangnya tidak membawanya pada kebatilan. Ketika mampu membalas, ia memaafkan.

Dengannya Allah kuburkan kedengkian, Dengannya Allah padamkan permusuhan; Melaluinya diikat persaudaraan; Yang hina dimulyakan. Yang tinggi direndahkan.

Jika orang dapat empat hal, ia dapat kebaikan dunia akhirat: Hati yang bersyukur, lidah yang berzikir, badan yang tabah pada cobaan, dan pasangan yang setia menjaga dirinya dan hartanya.

Nabi ditanya bermanfaatkah kebajikan setelah dosa? Ia menjawab: Taubat membersihkan dosa, kebaikan menghapuskan keburukan.

Pesan
Semoga seluruh kata-kata bijak nan islami diatas dapat memperkuat keimanan kita akan Allah SWT. Semoga setiap langkah kehidupan kita bisa menjadi mutiara untuk orang lain, baik itu dari kata yang keluar dari mulut kita ataupun langkah-langkah kita di kehidupan.
?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ

01. NABI ADAM AS

Written By sumatrars on Sabtu, 22 Januari 2011 | Januari 22, 2011

KISAH NABI ADAM AS

Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya dan tumbuh - tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kekhawatiran Para Malaikat.

Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu, mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.: "Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."

Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu, mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.: "Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."

Allah berfirman, menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:

"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."

Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna

Iblis Membangkang.

Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.

Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"

Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."

Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat.

Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:

"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."

Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.

Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."

Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."

Adam Menghuni Syurga.

Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"

Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi."Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.

Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."

Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."

Iblis Mulai Beraksi.

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya.Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.

Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."

Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."

Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.

Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.

Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu.Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.

Berfirmanlah Allah kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yang telah ditentukan."

Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Kisah Adam dalam Al-Quran.

Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25

Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.

Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya

Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf. Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.

Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.

Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.

?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ

Qur’an in Word

QUR'AN IN WORD بسم الله الرحمن الرحيم Alhamdulillah, kemajuan teknologi bila dimanfaatkan dengan baik dan benar InsyaAllah akan m...

Translate

 
Support : Blog author | Rachmat.M,MA | Duta Asri Palem 3
Copyright © 2013. BLOG AL ISLAM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger