?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ
Benarkah Rasulullah Ada Dimana-Mana?
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
“Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”” (QS. Al A’raf: 188)
Ayat-ayat lain yang maknanya senada sangatlah banyak.
Pertanyaan:
Benarkah Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam saat ini ada dimana-mana? Lalu apakah beliau mengetahui perkara
gaib?
Syaikh Abdul ‘Aziz Bin Baz -rahimahullah-
menjawab:
Tentunya kita semua tahu baik secara logika maupun berdasarkan dalil-dalil bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak berada dimana-mana. Yang benar jasad beliau saat ini berada di makamnya yaitu di kota Madinah Al Munawwarah. Sedangkan ruh beliau ada di Rafiqul A’laa, yaitu di surga. Dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah hadits shahih, yaitu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda ketika menjelang wafatnya:
Tentunya kita semua tahu baik secara logika maupun berdasarkan dalil-dalil bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak berada dimana-mana. Yang benar jasad beliau saat ini berada di makamnya yaitu di kota Madinah Al Munawwarah. Sedangkan ruh beliau ada di Rafiqul A’laa, yaitu di surga. Dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah hadits shahih, yaitu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda ketika menjelang wafatnya:
اللهم في الرفيق الأعلى
“Ya
Allah, di Rafiqul A’la” (Al Bukhari di bab Al
Jumu’ah (850), juga di Sunan At Tirmidzi bab Ad
Da’awat (3496), di Sunan An Nasa’i bab Al
Jana’iz (1830), Sunan Ibnu Majah bab Maa
Ja’a Fil Jana’iz (1619), di Musnad Ahmad bin Hambal (6/200), di Muwatha Malik
bab Jana’iz (562))
sebanyak 3 kali lalu beliau wafat.
Para ulama Islam di kalangan para sahabat dan yang setelah mereka telah
bersepakat bahwa RasulullahShallallahu’alaihi
Wasallam dimakamkan di rumah ‘Aisyah Radhiallahu’anha,
bersebelahan dengan masjid beliau yang mulia. Dan jasad beliau tetap berada di
sana sampai masa sekarang. Sedangkan ruh beliau, juga ruh para Nabi dan Rasul
yang lain, serta ruh orang-orang mu’min semuanya di surga, namun keadaan mereka
bertingkat-tingkat sesuai dengan kekhususan yang Allah berikan dalam hal ilmu dan
iman juga dalam hal kesabaran dalam menghadapi rintangan di jalan dakwah.
Sedangkan mengenai perkata gaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah
semata. Adapun RasulullahShallallahu’alaihi
Wasallam serta orang-orang setelah beliau hanya mengetahui hal gaib sebatas
yang telah diberitahu oleh Allah saja. Yaitu yang telah dikabarkan melalui Al
Qur’anul Karim dan hadits, semisal pengetahuan tentang surga, neraka, gambaran
keadaan hari kiamat, atau perkara lain yang terdapat penjelasan dari Al Qur’anul
Karim dan hadits yang shahih. Semisal itu juga, pengetahuan tentang turunnya
Dajjal, akan terbitnya matahari dari barat, keluarnya dabbah, turunnya Nabi Isa
Al Masih bin Maryam di akhir zaman, atau perkara-perkara lainnya.
Berdasarkan firman Allah Azza
Wa Jalla di surat An Naml :
“Katakanlah:
“Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib,
kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan”
(QS. An Naml: 65)
Juga firman Allah di surat Al An’am:
قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ
“Katakanlah:
Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak
(pula) aku mengetahui yang ghaib” (QS. Al An’am: 50)
Juga firman Allah di surat Al A’raf:
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ
كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ
إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”” (QS. Al A’raf: 188)
Ayat-ayat lain yang maknanya senada sangatlah banyak.
Terdapat banyak hadits shahih yang menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam tidak mengetahui perkara gaib. Salah satunya sabda beliau ketika
ditanya oleh Jibril tentang kapan terjadinya kiamat:
ما المسئول عنها بأعلم من السائل
“Yang
bertanya (Malaikat Jibril) pun tidak lebih mengetahui dari yang ditanya (Rasulullah)”
(HR. Al Bukhari bab Al
Iman, no.50; Muslim bab Al
Iman, no.10; An Nasa’i bab Al
Iman Wa Syara’i-’u-hu , no. 4991; Ibnu Majah bab Muqaddimah, no. 64; Ahmad,
2/426)
Kemudian beliau ditanya tentang 5 tanda kiamat yang tidak diketahui kecuali oleh
Allah, beliau membacakan ayat Qur’an:
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ
“Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah
Yang menurunkan hujan” (QS. Luqman: 34)
Dalil lain, ketika ahlul
ifki menuduh ‘Aisyah Radhiallahu’anha berbuat
zina, Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam tidaklah mengetahui tuduhan tersebut benar ataukah bohong, sampai
akhirnya turun wahyu dari Allah dalam surat An Nur.
Dalil lain, ketika ‘Aisyah ikut pada sebagian peperangan, kalungnya hilang.
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam pun tidak mengetahui dimana kalung tersebut berada sehingga beliau
mengutus beberapa orang untuk mencarinya namun hasilnya nihil. Setelah unta
milik ‘Aisyah berdiri barulah diketahui ternyata kalung tersebut selama ini ada
di bawah unta. Ini beberapa hadits dari sekian banyak hadits yang
menunjukkan bahwa RasulullahShallallahu’alaihi
Wasallam tidak mengetahui hal gaib.
Sedangkan apa yang disangkakan oleh sebagian orang sufi bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam mengetahui hal gaib dan beliau hadir di perayaan-perayaan mereka
semisal mereka menyangka bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam hadir di tengah mereka ketika perayaan Maulid Nabi, atau perayaan
yang lain, ini semua adalah sangkaan yang salah dan tidak memiliki dasar.
Keburukan ini disebabkan oleh ketidak-pahaman mereka terhadap Al Qur’an dan hadits sebagaimana
yang dipahami oleh salafus
shalih.
Kita memohon kepada Allah semoga kita dan kaum muslimin semua diberi keselamatan
dari musibah yang
menimpa mereka, kita juga memohon kepada Allah agar memberikan petunjuk bagi
kita dan seluruh kaum muslimin kepada jalan yang lurus. Sungguh Allah maha
mendengar dan mengabulkan doa.
Sumber : http://www.binbaz.org.sa/mat/2496
Sumber Artikel : Muslim.Or.Id
Sumber Artikel : Muslim.Or.Id
??ْ?َ?ْ?ُ ?ِ?َّ?ِ ?َ?ِّ
??ْ?َٰ?َ?ِ??
author;
Rachmat Machmud. Flimban
+ komentar + 1 komentar
Saya pernah dari seorang Muslim, yang mengatakan kalau Rasulullah tidak mati (Masih hidup).
Posting Komentar