?ِ?ْ?ِ ????ِ ???َّ?ْ??ِ ???َّ?ِ??ِ
Allah Maha Mengetahui Niatmu,Saudaraku!
oleh Ustadz Abu Nasim
Mukhtar “iben” Rifai
Dari Abu Hurairah,Rasulullah bersabda,”Ada
seseorang mengatakan,”Sungguh aku akan memberikan sedekah”. Di malam hari, ia
keluar membawa sedekah dan memberikannya kepada seorang pencuri (tanpa diketahui).
Pagi harinya, orang-orang membicarakan,”Tadi malam,ada seorang pencuri mendapat
sedekah”. Orang itu mengatakan,”Ya Allah,hanya kepada Mu segala pujian. Sungguh
aku akan memberikan sedekah lagi”.
Di malam hari berikutnya,ia keluar membawa
sedekah dan memberikannya kepada seorang wanita pelacur (tanpa diketahuinya).
Pagi harinya,orang-orang membicarkan,”Tadi malam,ada seorang wanita pelacur
mendapat sedekah”.Orang itu mengatakan,”Ya Allah,hanya kepada Mu segala pujian.
Sungguh aku akan memberikan sedekah lagi”.
Di malam hari ketiga,ia keluar membawa sedekah
dan memberikannya kepada salah satu orang kaya (tanpa diketahui).Pagi
harinya,orang-orang membicarakan,”Tadi malam,ada orang kaya mendapat
sedekah”.Orang itu mengatakan,”Ya Allah,hanya kepada Mu segala pujian. Untuk
seorang pencuri,seorang pelacur dan orang kaya”.
Lalu orang itu didatangi dan dikatakan
kepadanya,”Adapun sedekah yang engkau berikan kepada si pencuri,mudah-mudahan
dengan harta itu ia dapat menahan diri dari perbuatan mencuri. Adapun si
pelacur,mudah-mudahan dengan harta itu ia kan menahan diri dari perbuatan zina.
Adapun orang kaya,barangkali ia dapat mengambil pelajaran sehingga ia pun mau
berinfak dari harta yang Allah berikan”
Hadits riwayat Bukhari ( 1421 ) Muslim
(1022 )
Pembaca..
Telah diketahui,sedekah hanyalah diberikan
kepada fakir dan miskin. Orang tersebut menyerahkan sedekah kepada seorang
pencuri tanpa sepengetahuannya, jika dia seorang pencuri.Esok
harinya,orang-orang ramai membicarakan tentang seorang pencuri yang mendapat
sedekah. Seorang pencuri,semestinya dihukum dan tidak diberi harta.Orang itu
malah mengatakan,”Alhamdulillah”.Ia memuji Allah karena Allah selalu dipuji
dalam setiap kondisi.
Lalu,orang itu tetap berkeinginan untuk
bersedekah di malam harinya.Tetapi,sedekah berikutnya justru jatuh di tangan
seorang pelacur. Paginya,orang-orang kembali dihebohkan dengan berita, seorang
wanita pelacur mendapat sedekah tadi malam.Hal ini tidak dapat diterima oleh
akal dan fitrah. Namun,orang itu tetap mengucapkan,”Alhamdulillah”.
Kemudian,orang itu masih juga ingin mengeluarkan
sedekah.Seakan-akan dia menilai sedekahnya yang pertama dan kedua tidak
diterima.Tetapi,sedekahnya malah diterima oleh orang kaya.Orang kaya tidak
termasuk golongan yang berhak menerima sedekah.Mereka hanya dapat menerima
hadiah dan hibah atau semisalnya. Pagi harinya,orang-orang terheran-heran ;
semalam,ada orang kaya mendapat sedekah. Namun,orang itu tetap
mengucapkan,”Alhamdulillah,meskipun diterima seorang pencuri, pelacur dan orang
kaya”. Padahal yang ia harapkan, sedekah itu diterima orang fakir,yang menjaga
kehormatan diri dan suci. Dan,keputusan Allah telah ditaqdirkan.
Kepada orang itu
dikatakan,”Sesungguhnya,sedekahmu diterima”. Karena dia ikhlas dalam bersedekah
dan berniat baik,namun tidak terkabul.
Si pencuri,mudah-mudahan akan menahan diri dari
perbuatan mencuri dengan harta sedekah tersebut. Mungkin saja ia sadar dan
berkata,”Harta ini telah memberikan kecukupan”
Si pelacur,mudah-mudahan ia pun dapat menahan
diri dari perbuatan zina. Seringnya tujuan berzina adalah mencari harta,wal
iyadzu billah.
Orang kaya,mudah-mudahan ia bisa terketuk
hatinya lalu berinfak dari harta yang ia miliki.
Demikianlah niat yang baik. Niat yang baik dan
tulus selalu membawa kebaikan. Hadits ini sebagai dalil ; seseorang yang berniat
baik dan telah berusaha namun akhirnya salah, tetap dicatatkan amal kebaikan
untuknya. Oleh sebab itu,ulama’ mengatakan : Jika seseorang menyerahkan zakat
kepada orang yang ia sangka berhak, ternyata di kemudian waktu terbukti bila
orang tersebut tidak berhak,maka zakat tersebut tetap dihukumi sah.
Didalam hadits ini terdapat ibrah lain ;
-
1.Keutamaan sedekah secara ikhlas dan diam-diam. Betapa mahal arti sebuah
keikhlasan. Manusia dicipta dengan wataknya yang senang dipuji,tidak ingin
dibenci. Tanpa ajaran keikhlasan,seorang hamba akan berbuat untuk selain
Allah. Ingin dilihat dan diperhatikan orang banyak. Didengar dan
diperbincangkan khalayak ramai. Sungguh berat menjaga agar ibadah selamat
dari riya’. Yusuf bin Al Husain berkata,”Tugas terberat di dunia adalah
sikap ikhlas. Betapa seringnya aku berusaha untuk menghilangkan riya’ dari
hati,seolah-olah ia muncul kembali dengan warna yang lain”
Islam menganjurkan ,dalam beramal hendaknya
menjaga niat yang tulus dalam mengharap ridho Allah.Sampai-sampai digambarkan
oleh Rasulullah ; ia berinfak menggunakan tangan kanannya,sementara tangan
kirinya tidak mengetahui.Apalagi orang lain.
Hal ini ditunjukkan dengan perbuatan orang
tersebut yang memberikan sedekah di malam hari,agar tidak diketahui orang.
-
2. Dianjurkan untuk mengulangi sedekah jika tidak tepat orang.Hal ini
mengajarkan untuk kita ; bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam
beramal.Selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik,senantiasa mewujudkan
ibadah yang berkualitas.Tidak merasa puas dengan sedikitnya amalan yang
telah dikerjakan.
Allah berfirman,
( لَن تّنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنفِقُوا مِن
شَىْءٍ فَإِنَّ اللهَ بِهِ عَلِيمٌ )
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada
kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu
cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
(QS. 3:92)
-
3. Hukum diberikan sesuai bentuk lahiriyah sampai diketahui keadaan
sesungguhnya. Seseorang yang menampakkan kebaikan,ia disikapi dengan baik
juga. Orang lain yang menunjukkan kejahatan,ia disikapi sesuai dengan
perbuatannya.
Umar bin Khattab berkata, ”Sesungguhnya
orang-orang di masa Rasulullah dinilai dengan wahyu. Dan wahyu telah terputus.
Sekarang, kami menilai kalian dengan bentuk lahir dari amalan. Barangsiapa
menampakkan kebaikan, kami memberikan kepercayaan dan kedekatan untuknya. Tidak
ada urusan kami dengan apa yang dia sembunyikan. Allah yang akan menghisab apa
yang dia rahasiakan. Barangsiapa menampakkan keburukan,kami tidak akan
memberikan amanah dan kepercayaan untuknya. Meskipun dia mengatakan,”Apa yang
dia rahasiakan adalah kebaikan”. Hadits riwayat Bukhari (2498)
-
4.Berkah dari sikap menerima dan ridha.Demikianlah sikap seorang muslim
dalam menghadapi setiap ketentuan Allah.Ia selalu memilih bersikap sabar dan
ridha.Tidak mengeluh,bukannya tidak menerima.
Ummu Salamah pernah mendengar Rasulullah
bersabda,”Tidak ada seorang muslim yang tertimpa musibah lalu berdoa sesuai
perintah Allah,”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Ya Allah,berikanlah pahala
untukku pada musibah ini dan berilah ganti dengan lebih baik” kecuali pasti
Allah akan memberikan untuknya pengganti yang lebih baik”
Pada saat Abu Salamah,suaminya,meninggal
dunia,Ummau Slamah berkata,”Siapakah dari kaum muslimin yang lebih baik dari Abu
Salamah.Keluarga pertama yang berhijrah kepada Rasulullah”.Kemudian aku
mengucapkan doa tersebut. Dan Allah memberikan untukku Rasulullah sebagai
pengganti.Hadits riwayat Muslim (1525)
??ْ?َ?ْ?ُ ?ِ?َّ?ِ ?َ?ِّ
??ْ?َٰ?َ?ِ??
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Posting Komentar